15 KONI Tolak Adanya Dukungan Sebagai Syarat Maju di Musorprovlub

PADANG, hantaran.co – Sebanyak 15 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kota dan kabupaten di Sumatera Barat, sepakat menolak adanya surat dukungan dari cabang olahraga dan KONI daerah sebagai syarat wajib seseorang maju menjadi ketua umum KONI Sumbar pada ajang Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub).

Ketua Forum Koordinator Ketua KONI kota dan kabupaten se Sumbar Tommy Irawan menyebut, pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan seluruh ketua KONI kota dan kabupaten di Sumbar untuk menolak hal tersebut.

Ia menjelaskan, syarat dukungan dengan ambang batas 30 persen dari jumlah cabang olahraga yang ada tidak diatur dalam AD/ADRT KONI. Tommy menilai syarat tersebut bakal jadi batu sandungan bagi calon yang ingin memajukan olahraga Sumbar.

Menurutnya, saat ada Musorprov, KONI kota dan kabupaten ini kerap diobokobok oleh kepentingan calon yang meminta dukungan sebagai syarat untuk maju.

“Seakan-akan kami ini hanya dibutuhkan saat pemilihan saja. Kami sepakat semua untuk memiliki satu kandidat dari salah satu ketua KONI dan dukungan yang telah kami berikan ke calon sebelumnya tidak berlaku. Ini kesepakatan kami,” ujar Tommy di Padang, Selasa (26/4/2022).

Selain itu, saat ini Plt Ketum KONI dan Sekum malah sibuk mengumpulkan dukungan sebagai syarat maju, bukan malah mempersiapkan untuk Musorprovlub dengan sebaik-baiknya.

“Panitia kabarnya sudah terbentuk, namun ada celetukan mereka menunggu dukungan lengkap baru menggelar rapat koordinasi dengan Cabor dan KONI kota dan kabupaten. Nah, ini kan tidak benar. Harusnya rakor dulu untuk menentukan tata cara Musorprovlub ini. Ada pembentukan steering comitte, panitia hingga TPP,” kata Tommy.

Sementara itu, Ketua KONI Kota Solok Rudi Horizon menuturkan, dalam pertemuan itu ada 12 ketua KONI kota dan kabupaten yang berkumpul, semua sepakat dan sudah menandatangani penolakan tersebut.

Sementara, tiga ketua KONI lainnya menyampaikan keikutsertaannya. Namun tidak dapat bergabung. Kemudian empat ketua KONI yang tidak datang yakni Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Solok.

“Sejauh ini Kabupaten Solok akan ikut, namun mereka terkendala beberapa hal,” katanya.

Rudi menyebut, seluruhnya bertekad agar olahraga Sumatera Barat ini menjadi lebih baik dan dipimpin oleh orang yang benar-benar ingin memajukan olahraga.

“Kami ingin pemilihan ini demokrasi dan sportif dengan meniadakan surat dukungan ini, karena ada pihak yang berusaha mengumpulkan dukungan sebanyak-banyaknya agar dapat menang secara aklamasi. Dan kami solid memperjuangkan ini,” ucapnya.

Selain itu, kata Rudi, surat dukungan itu membuat suasana kebatinan di kalangan olahraga menjadi tidak baik, bahkan menjadi terpecah belah dan terkotak-kotak.

“Bahkan kawan dekat bisa saja jadi lawan karena berbeda memberikan dukungan kepada calonnya masing-masing,” ujarnya.

Ia menilai, calon Ketum KONI Sumbar sebaiknya menyampaikan visi dan misi serta program apa yang bakal dibawa kedepan untuk memajukan olahraga di Sumbar. Dan biarkan pemilih hak suara yang menentukan sikap dan suara mereka.

“Kami jengah dengan apa yang terjadi di olahraga Sumbar saat ini. Kami terkenal seantero nasional, namun dalam hal negatif bukan persoalan positif olahraga,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sebanyak 15 ketua KONI kota dan kabupaten yang hadir adalah Kota Padang, Kota Solok, Sawahlunto, Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang, Kabupaten Limapuluh Kota, Agam, Sijunjung, Pasaman, Pasaman Barat. Sementara Kabupatan Mentawai, dan Dharmasraya menyatakan keikutsertaannya melalui panggilan telepon dan chat aplikasi pesan WhatsApp.

“Ya, kami sepakat menyuarakan itu dan mendorong agar pelaksanaan Musorprov ini dilaksanakan sesuai aturan dan sportif,” katanya.

hantaran.co

Exit mobile version