Pemko Bukittinggi Launching Dashat di Kampung KB Aur Kuning

Penandatanganan Deklarasi Percepatan Penurunan Stunting oleh Kepala Dinas P3APPKB, Tati Yasmarni di Kantor Lurah Aur Kuning, Rabu (24/5).Ist

BUKITTINGGI, hantaran.co – Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dilaunching Pemko Bukittinggi di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Kelurahan Aur Kuning, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), Rabu (25/5).

 

Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kota Bukittinggi, launching Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dilaksanakan serentak dengan Penandatanganan Deklarasi Percepatan Penurunan Stunting oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar,  Dinas P3APPKB, Dinas Kesehatan, TP-PKK Bukittinggi, Camat Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), Lurah Aur Kuning, dan PKB Aur Kuning Pokja Kampung KB.

 

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Advokasi dan Penggerakan Dinas P3APPKB, Bedri mengatakan, penurunan stunting harus melibatkan dan mengintegrasikan lintas sektoral. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah adanya Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Dashat katanya, merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, dengan sasaran calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

 

“Dashat terletak di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB). Tujuan kegiatan Dashat ini diantaranya adalah memenuhi kebutuhan gizi anak stunting, ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga resiko stunting. Sebagai sumber informasi dan pengaturan menu gizi bagi anak dan keluarga beresiko stunting, melalui pengaturan menu dan perbaikan pola asuh anak,” jelas Bedri.

 

Dashat lanjut Bedri yang juga selaku panitia kegiatan, merupakan wadah pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting melalui pemanfaatan pangan lokal, dan pemberdayaan ekonomi keluarga bagi kelompok usaha peningkatan  pendapatan keluarga akseptor di Kampung KB Aur Kuning

 

“Launcing Dashat menghadirkan 25 orang peserta yang terdiri dari Pokja Kampung KB Kelurahan Aur Kuning sebanyak 11 orang, keluarga sasaran 12 orang, serta lurah Aur Kuning dan Camat ABTB. Peserta launching diberikan materi oleh narasumber dari Dinas P3APPKB, Dinas Kesehatan, dan TP-PKK Bukittinggi,” ujar Bedri.

 

Sementara itu, Kepala Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi Tati Yasmarni mengatakan, stunting merupakan pertumbuhan fisik anak yang tidak sesuai dengan usia. Hal ini akibat kekurangan gizi atau gizi buruk yang berlangsung lama,  sehingga pertumbuhan  anak tidak seimbang dengan umurnya.

 

Menurut Tati, penanganan persoalan stunting di daerah mengacu pada data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI). Dari data survei itu angka stunting Kota Bukittinggi berada diangka 19 persen. Sementara dari data elektronik pada  Dinas Kesehatan yang diperoleh dari hasil pengukuran kader secara langsung, angka stunting Kota Bukittinggi hanya sebesar 14 persen.

 

“Data SSGBI ini ditujukan agar masalah stunting dapat dilakukan secara serius. Meski angka stunting Bukitinggi sebesar 14 persen, namun untuk intervensi kegiatan tetap memakai SSGBBI. Karna dengan  angka 19 persen itu intervensi menjadi cukup kuat, sebab target nasional 14 persen. Kalau startnya dari 14 persen,  tidak akan terlalu serius dalam penanganannya,” ungkap Tati Yasmarni.

 

Kemudian lanjut Tati, angka stunting di Kelurahan Aur Kuning sejauh ini tidak terlalu tinggi,  namun perlu ditingkatkan penanggulangannya terhadap sejumlah program, salah satunya  melalui kegiatan Dashat. Malalui launching ini diharapkan terjadi penurunan stunting.

Wetrizon/hantaran

Exit mobile version