BUKITTINGGI, hantaran.co — Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat meluncurkan Program Beasiswa UM Sumatera Barat Peduli Bencana sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak banjir, longsor, dan galodo yang melanda wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Program ini diharapkan dapat menjadi dukungan nyata bagi calon mahasiswa baru yang kehilangan tempat tinggal ataupun mengalami kerugian berat akibat bencana.
Melalui program ini, UM Sumatera Barat memberikan kemudahan berupa bebas uang kuliah 100 persen untuk seluruh program studi jenjang D3 (6 semester), D4 dan S1 (8 semester), S2 (4 semester), dan S3 (6 semester).
Pendaftaran beasiswa ini dibuka sejak Sabtu (6/11) hingga 18 Februari nanti, dengan kuota terbatas. Informasi lengkap terkait beasiswa dapat diperoleh melalui laman pendaftaran resmi di pmb.umsb.ac.id.
Rektor UM Sumatera Barat, Dr. Riki Saputra, MA, menyampaikan bahwa UM Sumatera Barat berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya pemulihan masyarakat.
“Beasiswa ini adalah bentuk kepedulian kami agar generasi muda yang terdampak bencana tidak kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Semoga ini menjadi harapan baru bagi mereka yang sedang berjuang memulihkan kehidupan,” ujar Rektor, Senin (8/12).
Guna memastikan ketepatan sasaran penerima jelasnya, calon pendaftar diwajibkan melampirkan dokumen seperti surat Keterangan dari kelurahan/nagari yang menyatakan bahwa rumah sudah tidak dapat di huni akibat dampak banjir, longsor, atau galodo yang terjadi pada November lalu dan melampirkan foto rumah terdampak (jika bangunan masih ada) atau foto lokasi rumah (bagi rumah yang hanyut/sudah hilang) sebagai persyaratannya.
Di samping itu lanjutnya, UM Sumatera Barat juga menyediakan layanan informasi melalui Call Center di 085365251025 (Kampus Padang) dan 082384970907 (Kampus Bukittinggi & Payakumbuh).
“Dengan hadirnya beasiswa ini, UM Sumatera Barat berharap dapat membantu meringankan beban masyarakat dan memastikan pendidikan generasi muda tetap berjalan meski dilanda bencana,” pungkasnya.
