PESISIR SELATAN, HANTARAN.Co — Ratusan jiwa di Kecamatan Bayang Utara kini berada dalam zona berbahaya setelah banjir dan tanah longsor melanda sejumlah nagari di wilayah tersebut. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel), bergerak cepat menyiapkan langkah relokasi demi menyelamatkan warga dari ancaman bencana susulan.
Wakil Bupati Pesisir Selatan, Risnaldi Ibrahim, mengungkapkan bahwa puluhan kepala keluarga kini harus segera dipindahkan karena permukiman mereka sudah tidak layak dan tidak aman untuk dihuni.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas kita. Pemerintah memastikan warga tinggal di tempat yang aman dan layak tanpa harus dihantui risiko bencana,” kata Wabup, Jumat (12/12/2025).
Baca juga : Kejari Solok Selatan Raih Dua Penghargaan Bergengsi di RAKERDA 2025 Kejati Sumbar
Di Nagari Limau Gadang, tanah mengalami retakan besar yang menyebabkan sejumlah rumah rusak parah dan berada di ambang runtuh. Kondisi tanah yang labil menempatkan kawasan ini dalam zona merah longsor, sehingga harus segera dikosongkan.
Sementara itu, Nagari Pancuang Taba menghadapi dampak lebih berat. Banjir menghancurkan sejumlah rumah, menyeret bangunan, dan menyisakan kerusakan total. Banyak rumah warga tidak lagi dapat dihuni.
Plt Camat Bayang Utara, Darmadi, menyebutkan bahwa pendataan awal mencatat 23 rumah terdampak di Pancuang Taba dan 10 rumah di Limau Gadang, namun jumlah ini diperkirakan masih bertambah.
“Kemarin, warga sudah kita evakuasi sementara ke UDKP dan rumah dinas Camat Bayang Utara. Ini langkah darurat untuk menjauhkan mereka dari ancaman longsor dan banjir susulan,” ujar Darmadi.
Sebagai langkah jangka panjang, Pemkab Pesisir Selatan telah menyiapkan lokasi relokasi di Nagari Pulut-Pulut, yang dinilai aman dan strategis. Relokasi ini dilakukan berdasarkan rekomendasi BNPB dan Kementerian PUPR, termasuk dukungan pembiayaan untuk pembangunan hunian baru bagi seluruh warga terdampak.







