Banner
BeritaPeristiwa

Relawan IKA FISIP UNRI Hadir di Muaro Ambius, Menjaga Asa di Tengah Puing Banjir Bandang

30
×

Relawan IKA FISIP UNRI Hadir di Muaro Ambius, Menjaga Asa di Tengah Puing Banjir Bandang

Sebarkan artikel ini
Relawan IKA FISIP UNRI Hadir di Muaro Ambius, Menjaga Asa di Tengah Puing Banjir Bandang
Relawan IKA FISIP UNRI Hadir di Muaro Ambius, Menjaga Asa di Tengah Puing Banjir Bandang. ist

TANAHDATAR, HANTARAN.Co — Dusun Muaro Ambius, Jorong Guguak, Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, menjadi salah satu wilayah yang paling merasakan dampak bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat sejak 26 November 2025.

Seluruh warga dusun ini, yang berjumlah sekitar 135 Kepala Keluarga (KK), terdampak langsung dan terpaksa mengungsi demi menyelamatkan diri.

Sekitar 450 jiwa, mulai dari anak-anak hingga lansia, meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke rumah sanak saudara. Praktis, 100 persen warga Dusun Muaro Ambius mengungsi saat bencana terjadi.

Meski demikian, tidak ada korban jiwa yang tercatat. Kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana dinilai menjadi faktor utama penyelamatan nyawa, setelah adanya imbauan untuk mengungsi sejak sepekan sebelum kejadian.

Baca juga : Tingginya Intensitas Hujan, Warga Kubu Anau Goro Perbaiki Aliran Sungai

Namun, kerugian materiil tidak dapat dihindari. Puluhan rumah rusak, kebun tertimbun material, fasilitas umum hancur, hingga kendaraan hanyut terbawa arus.

Kepala Dusun Muaro Ambius, Hengki, menyebutkan sedikitnya 52 rumah mengalami kerusakan dari kategori ringan hingga berat, sementara sekitar 12 hektare kebun warga terdampak parah akibat terjangan banjir bandang.

Selain kehilangan harta benda, trauma juga membekas di sebagian warga, terutama untuk kembali ke rumah yang dipenuhi batu, lumpur, dan material kayu. Pada hari-hari awal pascabencana, aktivitas warga bahkan dibatasi hingga pukul 17.00 WIB.

Namun, seiring berjalannya waktu dan hadirnya para relawan, warga perlahan mulai berani kembali serta bergotong royong membersihkan rumah dan lingkungan.

Banyaknya relawan yang turun ke Dusun Muaro Ambius membuat proses pembersihan berjalan relatif cepat. Meski demikian, tiga hari pertama pascabencana menjadi masa terberat bagi warga.

Akses jalan sempat terputus, bahan pangan terbatas, dan kebutuhan obat-obatan—terutama bagi anak-anak—masih kurang. Kondisi ini mulai membaik setelah bantuan dari masyarakat sekitar dan instansi pemerintah berdatangan.

Di tengah upaya pemulihan itu, Relawan IKA FISIP UNRI Peduli Bencana Sumatera 2025 Gelombang 1 turut hadir dan menjadi bagian dari kerja-kerja kemanusiaan. Tim relawan IKA FISIP UNRI berada di lokasi selama kurang lebih tujuh hari, sejak Senin (8/12/2025) hingga Minggu (14/12/2025).