Padang, hantaran.Co–Pemerintah pusat menyiapkan delapan titik relokasi, yang tersebar di lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar), bagi masyarakat terdampak bencana yang lahannya sudah tidak layak huni. Untuk itu, pusat mendesak pemerintah daerah (pemda) untuk segera menyelesaikan pendataan warga terdampak di daerahnya masing-masing.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengatakan, ada 51 titik relokasi di Aceh, Sumut, dan Sumbar yang telah disiapkan bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor yang melanda ketiga provnsi tersebut.
Rumah untuk warga terdampak diusulkan untuk dibangun menggunakan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Jenis rumah ini menggunakan beton pracetak, sehingga cocok digunakan untuk kebutuhan pembangunan cepat.
RISHA juga sudah lama dikembangkan dan digunakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Kami juga berkoordinasi dengan Semen Indonesia, langkah baik memberdayakan kemampuan kita sendiri,” ucapnya, Senin (15/12/2025).
Baca Juga : 2 Pria Mesum di Masjid Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Di Sumbar, delapan titik relokasi tersebut tersebar di lima kabupaten/kota, dengan rincian, Kota Padang sebanyak tiga titik, Kabupaten Tanah Datar satu titik, Kota Padang Panjang satu titik, Kabupaten Agam dua titik, dan Kabupaten Pesisir Selatan satu titik.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menginstruksikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar untuk memanfaatkan tanah negara atau lahan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai lokasi relokasi warga terdampak bencana yang lahannya tidak lagi layak dijadikan tempat tinggal.
Instruksi tersebut disampaikan Prasetyo Hadi kepada Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah melalui sambungan telepon, Senin (15/12). Langkah ini dinilai sebagai solusi percepatan relokasi, khususnya di tengah keterbatasan pemerintah kabupaten dan kota dalam pengadaan lahan.







