Padang, hantaran.Co–Universitas Andalas (UNAND) melalui program UNAND Peduli menunjukkan respons cepat terhadap bencana alam yang melanda kawasan Batu Busuak, Kota Padang. Bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), UNAND menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak di Kelurahan Lambung Bukit dan Kapalo Koto, Rabu (17/12) lalu, sebagai upaya awal pemulihan pascabencana.
Bencana tersebut menyebabkan puluhan rumah warga rusak dan memaksa sejumlah keluarga kehilangan tempat tinggal. Tidak hanya itu, terputusnya akses jalan utama turut mengisolasi beberapa wilayah, sehingga aktivitas masyarakat terganggu dan kebutuhan dasar menjadi sulit terpenuhi, terutama logistik dan layanan kesehatan.
Melalui dukungan Ditjen Dikti, UNAND Peduli menyalurkan bantuan tahap pertama berupa beras dan paket sembako kepada masyarakat terdampak. Bantuan ini diharapkan mampu menopang kebutuhan harian warga dalam situasi darurat, sembari menunggu penanganan lanjutan dari berbagai pihak terkait.
Baca Juga : Porprov Sumbar 2026 Semakin Terang Benderang, Padang Lokasi Pembukaan dan Penutupan
Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung oleh jajaran pimpinan UNAND, yang dipimpin Rektor Efa Yonnedi bersama Wakil Rektor dan Sekretaris Universitas. Kehadiran pimpinan universitas di lokasi bencana menjadi simbol empati sekaligus komitmen institusi pendidikan tinggi untuk hadir di tengah masyarakat saat menghadapi situasi krisis.
Rektor UNAND, Efa Yonnedi, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa warga Batu Busuak. “Kami turut merasakan duka dan keprihatinan atas musibah yang dialami bapak dan ibu semua. Universitas Andalas hadir tidak hanya membawa bantuan logistik, tetapi juga kepedulian dan dukungan moral. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat terdampak,” ujarnya.
Selain penyaluran bantuan logistik, kata Efa, UNAND juga akan mendirikan posko tanggap darurat bencana di kawasan Batu Busuak untuk beberapa hari ke depan. Posko tersebut difokuskan pada pelayanan kesehatan, pendampingan psikososial, serta trauma healing, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan yang terdampak langsung bencana.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun UNAND Peduli, katanya, sebanyak 165 kepala keluarga telah terdata sebagai penerima bantuan. Namun, proses pendataan masih terus dilakukan untuk memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan perhatian dan tidak ada yang terlewat dari bantuan kemanusiaan.
“Bantuan dari Ditjen Dikti ini akan kita salurkan secara bertahap dan disesuaikan dengan hasil pendataan lapangan, guna memastikan distribusi berjalan tepat sasaran dan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat terdampak bencana”, tutur Efa.
