Padang, hantaran.Co–Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muhidi, mendorong penguatan koordinasi lintas pemerintahan selama masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah daerah di Sumbar.
Menurut Muhidi, koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota sangat penting untuk mencegah terjadinya penumpukan bantuan di satu titik, sekaligus memastikan distribusi bantuan berjalan tepat sasaran kepada masyarakat terdampak.
Berdasarkan hasil pemantauannya di lapangan, ia menilai masih diperlukan langkah yang lebih proaktif dari seluruh tingkatan pemerintahan dalam menyalurkan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Muhidi menegaskan bahwa kebutuhan masyarakat terdampak harus menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana, terutama pada masa tanggap darurat.
Baca Juga : Cerint Minta Pembangunan Sumbar Mesti Berbasis RTRW dan Risiko Bencana
“Pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota harus aktif menyalurkan bantuan agar tidak terjadi penumpukan. Jangan sampai ada masyarakat yang kesulitan memperoleh bantuan hanya karena persoalan koordinasi,” ujar Muhidi saat diwawancarai, Jumat (19/12/2025).
Ia menilai, jika koordinasi berjalan optimal, maka proses penyaluran bantuan akan lebih cepat dan merata, sehingga mampu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.
Selain koordinasi, Muhidi juga menekankan pentingnya pemanfaatan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang telah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Menurutnya, anggaran tersebut harus segera direalisasikan untuk kepentingan pelayanan masyarakat, khususnya dalam mempercepat proses pemulihan pascabencana. “BTT harus dimaksimalkan untuk kepentingan masyarakat. Jangan ada yang mempersulit warga yang membutuhkan bantuan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Muhidi meminta pemerintah nagari, lurah, hingga perangkat RT dan RW agar aktif berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota, terutama dalam melakukan pendataan kebutuhan masyarakat terdampak.
Ia berharap, semangat gotong royong terus terjaga selama masa tanggap darurat. “Jadikan aksi menolong sesama ini sebagai ladang ibadah. Semoga seluruh aparatur di lapangan, mulai dari pemerintah nagari hingga RT dan RW, diberi keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutup Muhidi.







