Banner
Sumbar

Bencana Banjir dan Longsor Berdampak ke Pariwisata Padang Pariaman

0
×

Bencana Banjir dan Longsor Berdampak ke Pariwisata Padang Pariaman

Sebarkan artikel ini

Padangpariaman, hantaran.Co–Dampak banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Padang Pariaman sejak 21 November lalu turut mengganggu aktivitas pariwisata di daerah tersebut. Salah satu objek wisata yang terdampak adalah Pemandian Rumah Putih yang berlokasi di Korong Tarok, Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam.

Akibat bencana tersebut, aktivitas kunjungan wisata ke lokasi ini mengalami penurunan seiring terganggunya akses dan fasilitas. Kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata dilaporkan menurun drastis akibat kerusakan infrastruktur dan terganggunya akses menuju lokasi wisata. 

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Padang Pariaman, Anton Wira Tanjung, menyampaikan bahwa sebanyak 12 objek wisata di daerah tersebut terdampak bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Pernyataan tersebut disampaikan Anton pada Minggu (21/12/2025).

Baca Juga : Pemko Bukittinggi Gerakkan Aktivitas Kota dan Ekonomi Melalui Program 1001 Iven

Dampak tersebut menyebabkan kerusakan pada akses jalan menuju lokasi wisata serta sejumlah sarana dan prasarana penunjang pariwisata. Beberapa objek wisata dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah, di antaranya Pemandian Rumah Putih, Pantai Tiram, Pantai Arta, serta kawasan wisata Nyarai.

Sebagai langkah awal pemulihan, pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) akan melaksanakan aksi bersih-bersih di sejumlah objek wisata pada 27 Desember mendatang. Anton menambahkan, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman juga telah menyiapkan proposal serta data kerusakan yang akan disampaikan kepada Komisi VII DPR RI guna mempercepat proses pemulihan dan pengembangan kembali sektor pariwisata daerah.

Salah seorang warga pemandian Rumah Putih, Aldef, mengatakan bahwa sebelum bencana banjir dan longsor terjadi, objek wisata tersebut selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada periode Jumat hingga akhir pekan. Bahkan, pada hari Minggu jumlah pengunjung dapat mencapai sekitar 150 orang. Namun pascabencana banjir dan longsor, jumlah kunjungan mengalami penurunan drastis dan kini hanya berkisar sekitar 20 orang.

Kondisi tersebut berdampak langsung terhadap warga dan pelaku usaha yang menggantungkan penghidupan dari sektor pariwisata. Aldef menyebutkan, sebagian besar pengunjung Pemandian Rumah Putih selama ini berasal dari wilayah lokal Padang Pariaman serta daerah tetangga, seperti Kota Pariaman, yang umumnya datang bersama keluarga.