Banner
Sumbar

Kerugian Kabupaten Solok Akibat Bencana Hidrometeorologi Capai Rp1,4 Triliun

0
×

Kerugian Kabupaten Solok Akibat Bencana Hidrometeorologi Capai Rp1,4 Triliun

Sebarkan artikel ini
Solok

Solok, hantaran.Co–Bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Solok meninggalkan kerugian besar dan dampak luas bagi masyarakat di sejumlah kecamatan. Kerusakan infrastruktur, terganggunya aktivitas ekonomi, serta ancaman lanjutan bencana menjadi persoalan serius yang kini dihadapi pemerintah daerah dalam proses pemulihan pascabencana.

Bupati Solok, Jon Firman Pandu, mengungkapkan bahwa total kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp1,4 triliun. Angka ini mencerminkan besarnya beban yang harus ditanggung daerah, sekaligus menjadi tantangan dalam mempercepat pemulihan.

“Kerusakan yang terjadi tidak hanya pada rumah warga, tetapi juga fasilitas umum dan infrastruktur strategis. Ini tentu berpengaruh besar terhadap kehidupan dan perekonomian masyarakat,” ujar Bupati saat menyambut langsung kedatangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto di Posko Utama Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Solok, Koto Baru, Sabtu kemarin.

Baca Juga : Banjir Surut, Ancaman Kemiskinan Bayangi Sumbar

Bupati menegaskan bahwa persoalan utama pascabencana saat ini adalah tahapan pemulihan dan rehabilitasi. Dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Solok, sebanyak 9 kecamatan tercatat terdampak langsung, dengan 3 kecamatan mengalami dampak yang cukup parah.

Untuk menjaga konektivitas wilayah, pemerintah daerah bersama TNI telah membangun dua jembatan Bailey agar akses masyarakat kembali terbuka. Langkah ini dinilai krusial untuk memperlancar distribusi logistik dan aktivitas warga di kecamatan terdampak.

“Meski distribusi bantuan logistik saat ini dilaporkan relatif lancar, pemerintah daerah tetap mewaspadai potensi bencana lanjutan. Ancaman gempa bumi, pergerakan Lempeng Sumani, letusan gunung berapi, hingga kebakaran hutan dan lahan menjadi perhatian serius,” katanya.

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto menegaskan bahwa kehadiran BNPB di Sumatera Barat merupakan bentuk tanggung jawab penuh pemerintah pusat dalam menangani dampak bencana yang terjadi. “BNPB hadir bukan hanya membawa bantuan, tetapi memastikan seluruh permasalahan di daerah terdampak dapat ditangani hingga tuntas,” tegas Suharyanto.