Ali Mukhni: Pengesahan RTRW 2020-2024 Penting untuk Pengembangan Padang Pariaman

ali mukhni

Bupati Ali Mukhni saat tinjau Kawasan Pendidikan Terpadu Tarok City di Kayu Tanam, Rabu (9/9).

PADANGPARIAMAN, Hantaran.o–Bupati Ali Mukhni mengatakan pengesahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Tahun 2020-2040 sangat penting dilakukan sebagai landasan hukum bagi program pengembangan Kabupaten Padang Pariaman di masa mendatang.

Perda RTRW, kata Ali Mukhni, sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), acuan dalam pemanfaatan ruang, acuan lokasi investasi, pedoman tata ruang kawasan strategis dan acuan dalam administrasi pertanahan.

“Dalam 10 tahun terakhir, Pembangunan Padang Pariaman melaju pesat. Perda RTRW yang baru disyahkan disesuaikan perkembangan zaman sesuai dengan potensi wilayah dan tentunya tujuannya meningkatkan PAD,” Kata Ali Mukhni yang juga Calon Wakil Gubernur Sumbar itu.

Bupati dua periode tersebut berhasil membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru pasca gempa 2009 lalu yang memporakporandakan Sumbar. Kondisi geografis yang strategis yang berada di posisi silang Sumatera Barat menjadi Kabupaten Padang Pariaman lebih maju dalam pertumbuhan ekonomi.

Kemampuan Bupati Ali Mukhni melobi mega proyek dari pemerintah pusat menjadikan Padang Pariaman pintu gerbang investasi dan membangkitkan sektor ekonomi. Terdapat klaster-klaster pusat pertumbuhan ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran untuk kesejahteraan masyarakat.

“Tahun 2019, Padang Pariaman sebagai daerah pertumbuhan ekonomi tertinggi yatu 6,42%. Artinya kerja keras kita menggaet dana pusat sebanyak-banyaknya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan daerah. Sehingga muncul klaster-klaster pertumbuhan ekonomi yang baru,”ujar Alumni Harvard Kennedy School di Amerika Serikat itu.

Dimulai dari Klaster Pengembangan Terminal II Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebagai pintu masuknya wisatawan dalam dan luar negeri yang datang ke Sumbar. Dampaknya akan tumbuh hotel atau penginapan, restoran, toko souvenir dan oleh-oleh disekitar bandara.

Kemudian Klaster Politeknik Pelayaran, dimana dulunya hanya tanah terlantar namun disulap menjadi bangunan megah yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Sekarang banyak tumbuh minimarket, laundry, kontrakan dan sebagainya.

“Dulu nilai tanah hanya 30 ribu, sekarang 300 ribu saja tidak ada yang mau jual. Dulu banyak yang nganggur, kini dah jadi security dan petugas kebersihan,” kata alumni Lemhanas tahun 2012 itu.

Kemudian Klaster Asrama Haji, tahap awal dana yang dikucurkan sudah lebih 100 Milyar untuk satu. Bangunan yang berjarak 5 Kilometer dari BIM akan melayani tiga provinsi yaitu Sumbar, Jambi dan Bengkulu. Diyakini operasional Asrama Haji akan menyerap tenaga kerja dan tentunya tumbuhnya sector UMKM untuk kebutuhan jamaah haji.

Klaster Stadion Utama di Lubuk ALung, kata Ali Mukhni, sudah dirasakan saat ini. Stadion sebagai lokasi pembukaan MTQ Nasional Tahun 2020 diproyeksikan tuntas bulan November nanti. Konektifitas akses jalan Duku-Sicincin sudah dibenahi. Pastinya sepanjang jalan tersebut akan tumbuh usaha baru seperti SPBU, Bengkel, Restoran, Penginapan dan lainnya.

Paling terbaru saat ini adalah Klaster Pembangunan Kawasan Pendidikan Terpadu Tarok City. Luas lahan 697 hektar diperuntukan untuk Kampus, Diklat dan Rumah Sakit Vertikal. Pembukaan jalan selebar 75 meter dan panjang 3 km sudah dilakukan.

“Insya Allah, berdoa kita kepada Allah SWT, pertumbuhan ekonomi Sumbar masa depan itu ada di Padang Pariaman,” Kata Ali Mukhni optimis.

(Chairul/Hantaran.co)

Exit mobile version