Angka Kemiskinan di Kabupaten Solok 2022 Turun, Terendah dalam 9 Tahun Terakhir

angka kemiskinan kabupaten solok 2022

Bupati Solok Epyardi Asda saat membagikan gajinya untuk anak yatim di nagari-nagari

SOLOK, hantaran.co—Pemerintah Kabupaten Solok kembali mendapat catatan positif di bawah kepemimpinan Bupati Epyardi Asda. Setelah berhasil dengan pertumbuhan ekonomi yang naik menjadi 4,31 persen, kali ini Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilis resminya angka kemiskinan semakin turun menjadi 7,12 persen. Bahkan dalam 8 tahun terakhir angka itu menjadi yang terendah.

Meski begitu Epyardi Asda bersama Solok Super Team (SST) nya tidak justru membentuk tim untuk mendata kembali jumlah kemiskinan tersebut.

Pada tahun 2014 angka kemiskinan tercatat 9,53 persen, pada 2015 (10,00 persen), 2016 (9,32 persen), 2017 (9,06 persen) 2018 (8,88 persen), 2019 (7,98 persen), 2020 (7,81 persen), 2021 (8,01 persen), dan 2022 (7,12 persen).

Diketahui untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Konsep ini mengacu pada Handbook on Poverty and Inequality yang diterbitkan oleh Worldbank. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk dikategorikan sebagai penduduk miskin jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Bupati Solok Epyardi Asda bersama Solok Super Team (SST) terus berupaya mendata ulang angka kemiskinan dengan metode by name by address. Hal bertujuan untuk lebih menyasar langsung warga yang miskin.

“Jadi memang BPS sudah mengeluarkan data tersebut, dan itu turun (angka kemiskinan) tapi kami ingin benar-benar ingin tahu berapa sesungguhnya warga miskin kami di sini. Karena kita tahu BPS memakai metode survei dan ini menjadi acuan dan cambuk bagi kami untuk terus bekerja berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kami,”tuturnya.

Bupati Solok Epyardi Asda saat membagikan gajinya untuk anak yatim di nagari-nagari

Dikatakannya,data sementara yang sudah dikumpulkan oleh tim dan wali nagari se-Kabupaten Solok tercatat angka kemiskinan di Kabupaten Solok hanya 4 persen.

“Data awal kami yang by name by address itu hanya 4 persen, dan itu akan kami verifikasi lagi. Bahkan target kami tahun 2024 bisa menjadi 2 persen,”ucapnya.

Sejumlah langkah juga dilakukan Epyardi untuk menekan kemiskinan. Ia secara pribadi dengan keluarganya juga akan memberikan zakat kepada warga miskin yang terdata by name by address itu.

“Saya pribadi dan keluarga setiap tahunnya bagikan zakat, tapi untuk kali ini saya berikan untuk masyarakat miskin yang sudah terdata oleh Pemkab by name by address itu.Dan ada upaya lainnya agar angka kemiskinan ini terus menurun salah satunya kami nanti kerja sama dengan Baznas untuk lebih memfokuskan kepada masyarakat miskin,”ucapnya.

Sebelumnya Epyardi juga sering membagikan gaji kepada masyarakat khususnya anak yatim saat kunjungan ke nagari-nagari.

(Dafit/Hantaran.co)

Exit mobile version