Laporan: Rivo Septi Andries
Kabupaten Solok terus berupaya meningkatkan hasil produksi dan menjaga mutu Beras Solok, terutama pada varietas Anak Daro dan Sokan. Usaha pemurnian, pelabelan, dan menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah lain, menjadi syarat agar nama baik Beras Solok di kancah nasional tetap terjaga.
Pada seri tulisan sebelumnya (Asa Baru Memurnikan Beras Solok (Bag-1) diterangkan, kualitas beras solok yang baik ditentukan oleh hasil tanak nasi yang bakarai alias berderai, bentuk beras yang bulat dan tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, serta tumbuh di area sawah dengan iklim tertentu.
Pemulia padi varietas Anak Daro, Syahrul Zen mengatakan, dalam pemilihan varietas, faktor adaptasi dengan lingkungan juga menentukan. Terutama sekali varietas yang bisa bertahan dengan ketinggian mencapai 700 meter dari permukaan laut (mdpl).
“Suhunya sangat berpengaruh. Kalau Sokan, dianjurkan hanya 700-800 mdpl, seperti di Padang Panjang, tapi dengan catatan saat musim hujan jangan menanam karena akan rentan berpenyakit,” ucap Syahrul kepada Haluan.
Ada pun varietas Anak Daro, sambungnya, dapat bertahan di ketinggian hingga 1.200 mdpl dari permukaan laut. Sebelumnya, Syahrul pernah melakukan penelitian di daerah Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, di ketinggian 800 mdpl.
“Hasil produktivitasnya berbeda,” katanya.
Memanfatkan Jerami
Syahrul Zen juga menyebutkan, wilayah di kaki gunung cenderung memiliki tanah yang bagus untuk ditanami padi, seperti di sekitar Gunung Talang di Kabupaten Solok dan Gunung Marapi di Kabupaten Agam. Sebab, wilayah itu mengandung unsur belerang, unsur P, serta kalsium.
Komentar