Solok, hantaran.Co–Bencana meteorologi yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik dan duka mendalam bagi masyarakat. Wakil Bupati (Wabup) Solok Chandra mengingatkan situasi darurat ini juga memunculkan ancaman baru yang tak kalah berbahaya, yakni maraknya penipuan digital bermodus phishing yang menyasar warga di tengah kondisi sulit.
Di tengah kondisi berat itu, muncul oknum yang mencoba memanfaatkan situasi. Warga menemukan tautan palsu yang mengatasnamakan bantuan paket data, token listrik gratis, hingga klaim santunan bencana. Setelah ditelusuri, sebagian besar tautan tersebut merupakan jebakan digital yang berpotensi mencuri data pribadi hingga menguras saldo dompet digital.
Menanggapi fenomena tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Solok, Candra, mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati. Ia meminta warga untuk tidak sembarangan mengklik tautan yang tidak jelas sumbernya, apalagi yang mengatasnamakan bantuan. “Satu klik saja bisa menyebabkan data pribadi dicuri atau saldo dompet digital hilang,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa kewaspadaan digital merupakan pertahanan pertama masyarakat ketika pemerintah tengah fokus pada penanganan darurat di lapangan. Pemerintah daerah juga menegaskan bahwa bantuan resmi dari operator telekomunikasi memang ada, namun memiliki sistem aktivasi yang jelas dan tidak pernah menggunakan tautan mencurigakan.
Sebagai contoh, Telkomsel memberikan bantuan komunikasi berupa paket data 3 GB, 300 SMS, dan 1.000 menit telepon bagi masyarakat Sumbar yang terdampak. Bantuan tersebut hanya dapat diaktifkan melalui kode resmi *888*20#, bukan melalui link yang beredar. Operator lain seperti XL/Axis juga menggunakan kode resmi seperti *123# atau *838# dalam proses aktivasi layanan.
Pemerintah Kabupaten Solok menegaskan bahwa jika warga menerima tautan panjang, mencurigakan, atau yang meminta data pribadi, dapat dipastikan itu bukan bantuan resmi. Wabup Candra mengingatkan bahwa kejahatan siber saat bencana merupakan bentuk tindakan tidak berperikemanusiaan. Ia meminta warga tetap waspada, tidak memberikan data pribadi, memverifikasi informasi melalui kanal resmi, dan segera melapor bila menemukan tautan mencurigakan.
Ia juga mengajak tokoh masyarakat, perangkat nagari, dan relawan membantu mengedukasi warga, terutama lansia dan masyarakat yang kurang familiar dengan teknologi. “Bencana seharusnya menjadi ruang memperkuat persatuan, bukan kesempatan menebar kejahatan. Mari tetap kuat, tetap waspada, dan saling menjaga. Kita pulihkan Kabupaten Solok bersama-sama,” tutup Wabup Candra.







