Padang Pariaman, HANTARAN.Co — Upaya pencarian korban banjir bandang kembali berlangsung menegangkan pada Jumat (5/12/25) ketika Tim SAR gabungan dikerahkan sejak pagi untuk menyisir kawasan Jembatan Kembar, Silaiang Bawah, hingga Mega Mendung. Dengan medan yang masih labil dan arus sungai yang kuat, operasi penyisiran berlangsung dramatis sebelum akhirnya satu korban ditemukan pada siang hari.
Operasi dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembagian dua sektor utama. Tim 1, terdiri dari 6 personel, melakukan penyisiran menggunakan peralatan rafting dari arah Mega Mendung menuju Bandungan di Lubuk Alung. Sementara itu, Tim 2 beranggotakan 33 personel melakukan pemantauan alat berat yang bekerja membuka akses dan mempercepat proses evakuasi.
Total terdapat dari berbagai instansi terlibat dalam operasi ini, terdiri dari: Basarnas: 18 orang, Damkar: 5 orang, Batalyon: 5 orang, Potensi SAR: 2 orang, Tim Support: 5 orang, Brimob: 4 orang.
Mereka diperkuat sejumlah armada dan alutsista, termasuk truk personel Basarnas, mobil D-Max, motor trail, dua unit truk pemadam, Hilux double cabin, truk Batalyon 131, truk SAR Pekanbaru, serta satu unit ambulans dinas kesehatan. Peralatan lapangan seperti pelampung, tropedo boy, tali lontar, helm, weabyng, alat metal, hingga kantong jenazah turut disiagakan.
Setelah hampir enam jam melakukan penyisiran intensif, tim menemukan seorang korban di dekat area Mega Mendung pada pukul 13.45 WIB. Evakuasi berlangsung cepat namun penuh kewaspadaan, dan korban berhasil dibawa keluar dari lokasi pada pukul 14.00 WIB. Jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses lebih lanjut.
Operasi ditutup dengan pengamanan lokasi dan evaluasi lanjutan dari komando SAR. Hingga laporan ini diturunkan, tim gabungan masih bersiaga untuk mengantisipasi penemuan korban lainnya. (h/irh)
