Opini

3 Cara Selamat dari Musibah

3
×

3 Cara Selamat dari Musibah

Sebarkan artikel ini
musibah

Mitigasi dapat berupa perencanaan hidup yang lebih tertata, menjaga kesehatan lingkungan, memeriksa kondisi tempat tinggal, mematuhi standar keselamatan di lingkungan kerja, dan mengelola keuangan dengan baik agar tidak terseret krisis.

Begitu pula membangun hubungan sosial yang sehat dapat menjadi pelindung dari konflik dan tekanan hidup. Semua itu termasuk usaha manusia untuk menjaga diri dari potensi musibah sebelum musibah itu benar-benar datang.

Pendekatan mitigatif ini juga menuntut kesiapan mental dan pengetahuan. Mengikuti pelatihan keselamatan, memahami langkah darurat ketika terjadi bencana, atau berkonsultasi kepada ahli kesehatan menunjukkan bahwa ikhtiar duniawi merupakan bagian dari tanggung jawab seorang hamba. Dengan persiapan yang memadai, kita tidak hanya mengurangi risiko bahaya, tetapi juga menenangkan keluarga dan lingkungan.

Pendekatan ketiga adalah kesabaran bila musibah benar-benar turun. Ada kalanya ujian datang meskipun semua ikhtiar telah dilakukan. Pada saat seperti itulah kesabaran menjadi kekuatan utama. Sabar bukan berarti pasrah tanpa daya, tetapi kemampuan untuk tetap tenang, tidak panik, dan menerima ketentuan Allah dengan hati yang bersandar kepada-Nya.

Kesabaran melahirkan keteguhan. Ia mencegah seseorang dari sikap tergesa-gesa, keluh kesah berlebihan, atau hilang harapan. Dengan sabar, seseorang mampu melihat hikmah yang tersimpan di balik ujian. Mungkin musibah itu mendekatkan dirinya dengan keluarga, membuatnya lebih peka terhadap sesama, atau mengingatkannya pada nikmat yang selama ini terabaikan.

Sabar juga mengajarkan bahwa setiap ujian memiliki batas waktu. Tidak ada musibah yang datang tanpa akhir. Hati yang sabar akan lebih mudah menemukan solusi, memohon pertolongan, dan bangkit kembali dengan kekuatan yang lebih besar. Inilah makna mendalam selamat dari musibah yakni ketenangan jiwa meski berada di tengah badai.

Dalam situasi seperti sekarang ini kita hendaknya membangun perlindungan diri dengan memperkuat doa, menjalankan mitigasi secara bijak, dan menanamkan kesabaran dalam hati. Dengan tiga pendekatan ini, semoga Allah SWT menjaga kita dari segala bentuk musibah dan memberikan kemampuan untuk melewati setiap ujian dengan keimanan dan keteguhan. Semoga hidup kita selalu berada dalam naungan rahmat, petunjuk, dan penjagaan-Nya. Amin.

Oleh:

M. Ishom el Saha

Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten