Sumbar

Irman Gusman Pastikan Kondisi Warga Toboh Terdampak Bencana

2
×

Irman Gusman Pastikan Kondisi Warga Toboh Terdampak Bencana

Sebarkan artikel ini
Irman Gusman

Agam, hantaran.Co–Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, bersama tim tanggap bencana yang dibentuknya, meninjau langsung lokasi terdampak galodo dan tanah longsor di Kenagarian Toboh, Kecamatan Malalak, Jumat (5/12/2025) pagi. Kedatangan Irman sekaligus untuk memastikan kondisi warga serta kebutuhan mendesak di masa tanggap darurat.

Dalam kunjungannya, Irman mengaku terenyuh menyaksikan langsung kondisi masyarakat yang mengalami kerugian besar akibat bencana tersebut. “Saya melihat bagaimana nestapa masyarakat akibat hantaman galodo ini. Ada yang kehilangan nyawa, rumah, dan tempat usaha. Kerugiannya tidak sedikit,” ujarnya kepada wartawan di lokasi.

Didampingi Camat Malalak, Ulya Satar, serta unsur pemuda dan KNPI Agam, Irman meninjau sejumlah titik yang paling parah terdampak. Ia juga mendatangi para pengungsi yang masih bertahan di tenda darurat sambil terus berupaya membersihkan sisa-sisa material lumpur dari rumah mereka.

Salah seorang warga, Kasmawati (50), tidak mampu menahan air mata saat menceritakan rumahnya yang luluh lantak diterjang galodo. Bangunan yang selama ini menjadi tempat tinggal bersama tujuh anggota keluarganya hilang seluruhnya terseret material longsor.

Iyo, ambo kehilangan rumah, tapi Alhamdulillah kami salamat. Tujuh orang anggota keluarga ambo selamat dari musibah iko,” ucapnya lirih kepada Irman.

Di titik berbeda, Jujun (52), juga mengisahkan musibah yang menimpanya. Dua truk miliknya yang biasa digunakan mengangkut cassiavera (kulit manis) terbenam lumpur di samping rumah orang tuanya, tepat di belakang Pasar Rakyat Toboh. Tak hanya itu, dua ton cassiavera yang disimpan di gudang dekat pasar turut hancur.

Menurut Jujun, nilai kerugian dari komoditas cassiavera saja mencapai sekitar Rp100 juta, belum termasuk kendaraan. Meski demikian, ia tetap bersyukur karena saat bencana terjadi, dirinya dan kedua orang tuanya tidak berada di rumah.

Camat Malalak, Ulya Satar, menyebutkan terdapat beberapa titik longsor dengan korban jiwa mencapai 19 orang, sementara tiga lainnya masih dalam pencarian. Selain itu, 52 rumah rusak berat dan sekitar 60 unit lainnya mengalami kerusakan bervariasi. Sejumlah ruas jalan juga tertimbun longsor dan terban, sehingga akses Sicincin–Bukittinggi via Malalak masih terputus.

Ulya mengatakan, bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan, mulai dari BNPB, TNI, Polri, MER-C, hingga relawan kemanusiaan. Namun, ia mengaku masih khawatir dengan proses pemulihan pascabencana, terutama terkait relokasi hunian dan penanganan jangka panjang yang hingga kini belum memiliki kejelasan.

Sebelum melakukan peninjauan, Irman terlebih dahulu menyerahkan bantuan 400 kilogram beras Bulog untuk warga terdampak di Malalak. Sehari sebelumnya di Maninjau, timnya juga menyalurkan 500 kilogram beras. Bantuan serupa telah dikirim ke sejumlah titik terdampak lainnya, termasuk untuk dapur umum di Ulakan, Padang Pariaman.

Alhamdulillah, tim kami bersama Muhammadiyah Sumbar dipercaya menyalurkan bantuan dari Bulog. Semoga ini memberikan keberkahan bagi para korban bencana,” ujar Ketua DPD RI dua periode itu.

Irman menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan penanganan bencana di tingkat nasional, termasuk mendorong penetapan status bencana nasional agar proses penanganan lebih terstruktur. “Kami akan terus menyuarakan kondisi di lapangan ke pemerintah pusat agar penanganannya jelas dan memiliki payung hukum yang kuat,” tegasnya.