AGAM, hantaran.Co–Pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Agam, menggugah keprihatinan dan kepedulian dari berbagai pihak, termasuk dari komunitas LA Community. Dengan semangat kebersamaan, komunitas sepeda motor dan pecinta touring yang berposko di Lubuk Basung Kabupaten Agam, turut bergerak cepat menggalang donasi untuk korban bencana.
Setiap donasi yang terkumpul disalurkan langsung ke lokasi yang terdampak, termasuk ke lokasi bencana dengan medan yang cukup sulit dilalui. Aksi kemanusian ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan empati L.A Community terhadap musibah bencana di Agam.
“Ini adalah panggilan kemanusian yang lahir dari rasa kepedulian mendalam terhadap saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana” ujar Ketua LA Community Lubuk Basung Vera Christian, didampingi Road Captain (RC) Anizur, usai mengantarkan bantuan ke Posko bantuan bencana di Kecamatan Malalak.
LA Community kata Vera, menyampaikan duka yang mendalam atas musibah bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar), khususnya bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa nagari di Agam.
Akibat dari bencana alam tersebut menyebabkan dampak yang luar biasa, mulai dari kerusakan infrastruktur, hilangnya tempat tinggal karena rumah yang hancur, terputusnya akses jalan, dan banyak warga yang mengungsi ke posko darurat dengan kondisi yang sangat terbatas. “Melihat kondisi ini kami tergerak untuk membantu warga yang terdampak bencana. Donasi dikumpulkan melalui penggalangan internal komunitas,” ucap Vera.
Menurutnya, bantuan yang disalurkan ke Malalak merupakan untuk yang kesekian kalinya dilakukan sejak bencana banjir bandang dan longsor menghantam sejumlah wilayah di Agam.
Sebelumnya, LA community juga telah menyalurkan bantuan ke lokasi terdampak lainnya seperti di Kecamatan Palembayan, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Tanjung Raya, dan Kecamatan Tanjung Mutiara.
Bantuan yang disalurkan itu berupa beras, minyak goreng, mie instan, telur, air mineral, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi dan kebutuhan pokok lainnya. “Kami berharap agar gerakan kemanusiaan ini tidak berhenti. Semakin banyak yang bergerak semakin banyak korban bencana yang terbantu, dan semakin cepat Agam pulih” harapnya.
Road Captain (RC) Anizur menambahkan, pasca bencana melanda sejumlah wilayah di Agam, anggota komunitas terus bergerak menggalang donasi, serta menyalurkannya langsung ke lokasi bencana tanpa pamrih. Donasi yang dikumpulkan tidak hanya berupa uang, namun juga berupa pakaian layak pakai, selimut, perlengkapan bayi, kebutuhan harian, dan kebutuhan lainnya.
Anizur menegaskan bahwa seluruh donasi yang tekumpul akan didistribusikan secara transparan dan tepat sasaran. Gerakan solidaritas ini diharapkan dapat membantu dan meringankan beban para korban. Semua berharap agar kondisi bencana ini cepat pulih dan membaik.
“Ditengah duka bencana ini mari kita saling menguatkan. Karena disetiap bencana selalu ada air mata. Disetiap kali bencana selalu ada simpati dan empati. Untuk itu bantuan dan doa sangat berarti bagi saudara saudara kita yang terdampak bencana,” ujar Anizur.
Cikal Bakal Berdiri LA Community.
Cikal bakal berdirinya komunitas ini berawal dari Lapau Apuak yang berada di kawasan GOR Rang Agam Padang Baru Lubuk Basung. Lapau ini menjadi tempat ‘kongkow’ (nongkrong) lintas profesi sambil ngopi.
Dari kebiasaan kongkow ini berkembang keinginan untuk melakukan touring. Bahkan antusiasme untuk touring ini semakin besar ketika banyak yang ingin ikut bergabung. Pada 25 Mei 2025 bertepatan dengan touring perdana, L.A Community resmi berdiri.
“Awalnya kami hanya nongkrong di lapau sederhana untuk bertukar cerita sambil menikmati secangkir kopi. Dari sini tercetus ide untuk menyalurkan hobi touring secara lebih terarah. Alhamdulillah touring perdana kami menjadi cikal bakal terbentuknya komunitas,” kata salah seorang pendiri L.A Community, Deni Rajo Elok.
Ia menyebutkan, sejak awal terbentuk komunitas ini mengusung semangat kekeluargaan dan persaudaraan. Kegiatan touring bukan hanya sekadar hobi atau jalan-jalan, melainkan sarana untuk mempererat kebersamaan dan memperkenalkan keindahan alam Sumbar, khususnya Agam. “Kehadiran L.A Community diharapkan mampu berperan aktif dalam promosi wisata daerah, serta menguatkan persaudaraan antar pecinta motor yang tak lekang oleh waktu,” ujar Deni.
Ketua L.A Community Vera Christian menyampaikan, komunitas sepeda motor ini terbuka untuk siapa saja yang memiliki semangat kebersamaan, tanpa memandang bentuk, jenis, atau merek kendaraan yang digunakan.
“Kami di L.A Community tidak memandang kemewahan motor maupun status sosial. Anggota komunitas sendiri terdiri dari beragam profesi yang bersatu dalam semangat yang sama. Setiap kali kami berkumpul, suasana selalu hangat dan penuh canda tawa,” ujar Vera.
Road Captain (RC) Anizur mengatakan, kehadiran LA Community Lubuk Basung bisa menjadi contoh bahwa komunitas motor tidak identik dengan hal negatif. Disini yang kami tonjolkan adalah rasa kekeluargaan, persaudaraan, kepedulian dan kedisiplinan.
“Bagi kami kegiatan touring bukan tentang soal jarak dan kecepatan, atau tentang seberapa cepat kami sampai di tujuan, melainkan seberapa bahagia kami menikmati setiap momen di perjalanan,” ujar Anizur. (






