Sumbar

Kemenkum Sumbar Fokus Penguatan Pelindungan Hak Cipta dan Desain Industri

3
×

Kemenkum Sumbar Fokus Penguatan Pelindungan Hak Cipta dan Desain Industri

Sebarkan artikel ini

PADANG,hantaran.co– Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Sumatera Barat, Dr. Alpius Sarumaha, S.H., M.H., membuka pelaksanaan Diseminasi Hak Cipta dan Desain Industri bertema “Mendorong Inovasi dan Kreativitas Bernilai Ekonomi melalui Pelindungan dan Pemanfaatan Hak Cipta dan Desain Industri”, bertempat di Ballroom The ZHM Premiere Hotel Padang pada Minggu, (7/12/2025).

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Divisi Pelayanan Hukum Lista Widyastuti, sejumlah pimpinan instansi vertikal seperti Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumbar Kunrat Kasmiri, Kepala Kanwil KemenHAM Sumbar dan Wilayah Kerja Riau Dewi Nofyenti, Kepala Kanwil Ditjen Imigrasi Sumbar Nurudin, dan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas Prof. Dr. Zainul Daulay. Pelaku industri kreatif, termasuk Owner Christine Hakim Idea Park, Christine Hakim, juga berpartisipasi bersama akademisi dan instansi pembina ekonomi kreatif.

Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenkum menegaskan bahwa diseminasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekosistem pelindungan Kekayaan Intelektual (KI) di daerah melalui kolaborasi lintas sektor. “Pelindungan dan pemanfaatan Hak Cipta dan Desain Industri tidak boleh berjalan parsial. Harus ada kesatuan langkah antara pemerintah, akademisi, dan industri agar inovasi daerah benar-benar bernilai ekonomi,” ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa penetapan Hak Cipta dan Desain Industri sebagai Program Tematik 2025 oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual menjadi pijakan penting dalam percepatan literasi KI. Langkah ini diperkuat melalui pengembangan Kawasan Berbasis KI, peningkatan kapasitas SDM kreatif, serta pembinaan pemerintah daerah dan pelaku UMKM agar mampu memanfaatkan KI secara optimal.

Narasumber Wahendra W., S.T., M.M., Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, menjelaskan bahwa ekonomi kreatif merupakan sektor unggulan provinsi dengan potensi besar pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, hingga aplikasi digital. Namun, tantangan berupa akses pasar, digitalisasi produk, dan kapasitas SDM masih perlu diperkuat. Ia memaparkan strategi pengembangan melalui perluasan akses permodalan (termasuk KUR), promosi melalui festival daerah, penguatan pemasaran digital, pengembangan Creative Hub, dan kolaborasi pemerintah–akademisi–komunitas–industri. Beberapa praktik baik seperti Festival Batik Sawahlunto, Tanah Datar Ekraf Festival, dan Pasa Ekraf Dharmasraya disebut sebagai contoh nyata inisiatif yang mampu menggerakkan UMKM dan membuka peluang ekonomi baru.

Sebagai penutup, kegiatan diseminasi dijadwalkan berlangsung selama dua hari dengan fokus pada penguatan kapasitas peserta dan percepatan pemanfaatan KI dalam pengembangan ekonomi kreatif daerah. Melalui penyelenggaraan ini, Kanwil Kemenkum Sumbar berharap terbangun ekosistem KI yang lebih adaptif, inklusif, dan mampu mendorong pertumbuhan inovasi bernilai ekonomi. (*)