Pessel, hantaran.Co— Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menegaskan bahwa Pemilihan Wali Nagari (Pilwana) Badunsanak 2025, harus menjadi pesta demokrasi yang menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan nilai kemanusiaan. Pesan humanis itu, ia sampaikan dalam Deklarasi Damai Pilwana di gedung Painan Convention Center (PCC), Senin (8/12/2025), yang dihadiri ratusan calon wali nagari dari 58 nagari se-Pessel.
Di hadapan peserta calon, Hendrajoni menekankan bahwa Pilwana bukan sekadar kontestasi untuk meraih jabatan, melainkan momen untuk menjaga martabat nagari.
“Nagari adalah rumah gadang tempat kita dibesarkan. Jangan sampai karena Pilwana, rumah gadang itu pecah. Kita semua berasal dari akar yang sama, dari tanah yang sama, dan dari nagari yang sama,” ujar Bupati.
Bupati mengingatkan para calon agar tetap menjaga hubungan baik antar sesama warga, bahkan setelah kontestasi Pilwana selesai.
“Semua calon adalah putra-putri terbaik nagari. Setelah proses ini selesai, kita kembali menjadi saudara. Perbedaan pilihan tidak boleh memutus tali silaturahmi. Kalah menang itu biasa, tapi persaudaraan tidak boleh terganggu,” katanya.
Ia menekankan bahwa seorang calon pemimpin nagari harus memiliki hati yang lapang, karena jabatan bukanlah tujuan akhir.
“Jabatan adalah amanah. Bukan untuk dibanggakan, tetapi untuk dipertanggungjawabkan. Bukan untuk memecah belah, tetapi untuk mempersatukan,” tambahnya.
Hendrajoni juga menyentil situasi daerah yang tengah dilanda banjir dan longsor. Ia meminta para calon wali nagari agar menunjukkan empati dan turun langsung membantu warga yang terdampak.
“Saat ini daerah kita sedang berduka. Banyak keluarga kehilangan harta, bahkan tempat tinggal. Pada situasi seperti ini, seorang calon pemimpin tidak boleh hanya sibuk berkampanye. Turunlah, lihat keadaan masyarakat kita. Pegang tangan mereka, bantu mereka. Ini yang membuat masyarakat percaya bahwa calon itu memang layak memimpin,” ucapnya lagi.
Ia menyebutkan bahwa seorang pemimpin sejati dinilai dari tindakan di masa sulit, bukan dari janji kampanye.
“Di masa bencana seperti sekarang, rakyat butuh kehadiran pemimpin. Kalau hari ini kita bisa hadir untuk mereka, Insya Allah masyarakat akan ingat itu untuk selamanya,” tuturnya.
Bupati menutup sambutannya dengan ajakan menjaga suasana kondusif hingga proses Pilwana selesai.
“Mari kita ciptakan Pilwana yang sejuk, aman, dan bermartabat. Jangan ada intimidasi, jangan ada politik uang, dan jangan ada kebencian yang ditumbuhkan. Kita ingin Pilwana yang membuat nagari semakin kuat, bukan terbelah,” pungkasnya.






