Verifikasi awal menunjukkan kerusakan besar pada permukiman warga dan fasilitas publik. Ribuan rumah rusak atau hanyut, dan puluhan ribu lainnya terendam banjir. Data sementara mencatat 3.831 rumah rusak ringan, 1.032 rusak sedang, 1.572 rusak berat, 35.213 rumah terendam, serta 735 rumah hanyut dihantam galodo. Selain itu, fasilitas pelayanan dasar tak luput dari kerusakan: 148 rumah ibadah, 66 fasilitas kesehatan, 28 kantor pemerintahan, dan 338 sekolah terdampak. Arry menegaskan pemulihan layanan pendidikan, kesehatan, dan keagamaan akan menjadi prioritas setelah akses jalan kembali terbuka.
Sektor ekonomi produktif Sumbar juga terpukul berat. Kerusakan luas terjadi pada sawah, ladang, kebun, hingga kolam ikan masyarakat. Banyak areal pertanian terendam, tertimbun material longsor, atau hilang terseret arus banjir. Pemerintah mencatat 6.749 hektare sawah, 6.713 hektare lahan pertanian, 1.031 hektare kebun, dan 10.486 unit kolam ikan terdampak. Kondisi ini diperkirakan berdampak langsung pada produktivitas pangan dan pendapatan petani dalam beberapa bulan ke depan.
Di sisi lain, infrastruktur transportasi mengalami gangguan serius. Data sementara menyebut 172 ruas jalan dan 46 jembatan terdampak. Kerusakan ini menyebabkan suplai bantuan di sejumlah wilayah terhambat, sekaligus mengganggu mobilitas warga dan distribusi logistik dasar. Sementara itu, total kerugian material mencapai Rp1.766.715.469.355, yang berasal dari empat sektor utama: rumah masyarakat (Rp451,24 miliar), pelayanan dasar (Rp26,94 miliar), sektor sosial ekonomi (Rp1,08 triliun), dan sarana prasarana (Rp201,57 miliar). “Angka ini masih dinamis, karena verifikasi lapangan masih berlangsung,” tegas Arry.
Arry mengajak seluruh elemen masyarakat memperkuat gotong royong dan solidaritas di tengah bencana besar ini. Ia memastikan koordinasi dengan pemerintah pusat akan terus ditingkatkan, terutama untuk memasuki fase rehabilitasi dan rekonstruksi. “Sumbar adalah daerah yang tangguh. Dengan kebersamaan dan dukungan penuh pemerintah pusat, kita akan melewati masa sulit ini dan memulai pemulihan dengan lebih kuat,” pungkasnya.






