Menurutnya, DAS seperti Batang Arau, Batang Anai, Batang Hari, dan Batang Kuranji mengalami penurunan kapasitas ekologi yang sangat signifikan akibat hilangnya tutupan hutan primer, peningkatan kebun sawit dan ladang di kawasan hulu, pembangunan permukiman di zona rawan, sedimentasi berat yang memperdangkal sungai, serta lemahnya audit lingkungan. Kalau hulu DAS dirusak, curah hujan 50 mm bisa memicu banjir. Apalagi ratusan milimeter. Ini bukan ujian semata, ini peringatan ekologis yang keras,” tambahnya.
Dikatakan Tommy, pernyataan Gubernur Mahyeldi mengenai ujian dari Allah SWT memiliki nilai spiritual yang kuat bagi masyarakat. Namun, masyarakat butuh lebih dari doa: mereka butuh kebijakan yang melindungi ruang hidup. Pasalnya, banyak desa yang dilanda banjir bandang beberapa tahun terakhir adalah wilayah yang sebelumnya aman, tetapi kini berubah menjadi lintasan air bah karena hutan di atasnya hilang.
Temuan Walhi dan Forum DAS kata Tommy, menunjukkan pola yang sama, daerah yang kini dihantam galodo adalah daerah yang dahulunya memiliki tutupan hutan tebal namun kini berubah menjadi area budidaya, kebun, atau aktivitas ekstraktif. Akibatnya, sungai-sungai mengalirkan volume air dan sedimen jauh di atas batas ekologisnya sehingga pada akhirnya bencana datang bukan tiap puluh tahun lagi, tetapi setiap tahun.
“Publik Sumbar tentu mengapresiasi Gubernur Mahyeldi serta seluruh ASN dan relawan yang bekerja di lapangan. Namun publik kini menuntut jawaban yang lebih prinsipil, apakah Pemprov berani meninjau ulang izin-izin yang merusak hulu DAS? Apakah akan ada audit ekologis menyeluruh pascabencana? Ini, lalu apakah tata ruang dan aturan perlindungan hutan akan direvisi untuk mencegah tragedi berulang serta apakah ada langkah konkret menindak pelanggaran lingkungan yang selama ini dibiarkan?” ujarnya.
Sebut Bencana Ujian dari Allah
Sebelumnya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, kembali menyampaikan bahwa rangkaian bencana ekologis berupa banjir, longsor, dan galodo yang menghantam Sumbar adalah ujian dan peringatan dari Allah SWT.






