Banner
Sumbar

Sumbar Perpanjang Masa Tanggap Darurat

11
×

Sumbar Perpanjang Masa Tanggap Darurat

Sebarkan artikel ini
Bencana

Ia menegaskan bahwa seluruh tim bekerja siang dan malam untuk mempercepat kepastian identitas bagi keluarga korban. “Kami bekerja 24 jam. Banyak korban ditemukan dalam kondisi rusak, sehingga identifikasi berbasis DNA menjadi sangat penting. Setiap potongan tubuh pun kami tangani dengan penuh kehati-hatian,” ujar dr. Faisal.

Dari 204 korban yang telah diidentifikasi, laki-laki berjumlah 103 orang dan perempuan 101 orang. Sementara itu, terdapat 31 korban belum teridentifikasi, terdiri dari 14 laki-laki dan 13 perempuan.

Selain itu, empat potongan tubuhterdiri dari potongan paha, tungkai bawah, serta dua potongan kaki kanan turut masuk dalam proses pencocokan data ante-mortem dan DNA. Penanganan korban tersebar pada beberapa posko DVI di Sumbar. Di Kota Padang, posko yang terdiri dari DVI Polresta dan RSUD Rasidin menangani lima korban dan seluruhnya telah teridentifikasi.

Namun di RS Bhayangkara Padang, tantangan jauh lebih berat. Dari 62 jenazah yang dibawa ke sana, baru 38 yang berhasil diidentifikasi. Sisanya, sebanyak 24 jenazah, termasuk potongan-potongan tubuh, masih menjalani serangkaian pemeriksaan forensik, dental, hingga DNA untuk memastikan identitasnya. 

Dr. Faisal menyebutkan bahwa RS Bhayangkara menjadi pusat rekonsiliasi terbesar untuk korban-korban dari kawasan pesisir maupun wilayah daratan yang terdampak paling parah. Di Kabupaten Agam, yang menjadi lokasi dengan jumlah korban meninggal terbesar, tercatat 134 korban telah masuk ke posko DVI. Dari jumlah tersebut, 127 telah berhasil diidentifikasi, sementara tujuh lainnya masih dalam proses.

Posko Pasaman Barat menangani empat korban, seluruhnya telah diidentifikasi. Posko Bukittinggi menangani 14 korban dan posko Padang Panjang menangani 16 korban; seluruhnya sudah teridentifikasi. Di Posko Solok Kota, tidak terdapat korban hingga laporan terbaru.

Selain korban meninggal, masih ada 93 orang yang dinyatakan hilang. Jumlah ini terdiri dari 48 laki-laki dan 45 perempuan. Tim gabungan Basarnas, Polri, TNI, BPBD dan relawan memperluas pencarian hingga menjangkau aliran sungai, lembah, dan kawasan yang tertimbun material longsor. “Setiap laporan kehilangan yang masuk langsung kami tindak. Ketika korban ditemukan, proses identifikasi harus secepat mungkin agar keluarga tidak menunggu lebih lama,” terang dr. Faisal.

Selain itu, sebanyak 20 korban luka masih menjalani perawatan medis. Mayoritas dirawat di RSUD Agam yang menangani 17 pasien, sementara sisanya berada di RSUD Padang Panjang serta RSUD Rasidin Padang. Cedera yang dialami bervariasi mulai dari patah tulang, trauma benturan hingga luka infeksi akibat tertimbun material.