Banner
Sumbar

ASN Pasaman yang Tak Disiplin Silahkan Mundur

6
×

ASN Pasaman yang Tak Disiplin Silahkan Mundur

Sebarkan artikel ini
Pasaman

Pasaman, hantaran.Co–Suasana Apel Organik di Halaman Kantor Bupati Pasaman, Senin (8/12), mendadak berubah tegang ketika Bupati Pasaman Welly Suhery menyampaikan instruksi keras kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Di hadapan ribuan pegawai, ia menegaskan bahwa setiap ASN harus menunjukkan komitmen penuh dalam bekerja, terlebih di tengah kondisi daerah yang sedang tertekan oleh bencana dan ancaman penyusutan anggaran.

Dalam arahannya, Bupati Welly menekankan bahwa birokrasi tidak boleh lagi berjalan setengah hati. “Jika ada yang tidak bersungguh-sungguh atau tidak sanggup mengikuti ritme kerja, silakan mengambil langkah yang sportif. Mengundurkan diri atau mengajukan pindah adalah pilihan,” ujarnya lantang. Pernyataan tersebut langsung menyita perhatian para ASN yang hadir.

Apel tersebut diikuti seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat, dan wali nagari se-Pasaman. Kerasnya instruksi yang disampaikan membuat apel kali ini berbeda dari biasanya. Pasalnya, Bupati Welly selama ini dikenal sebagai pemimpin yang santun, berwibawa, dan mengutamakan dialog dalam setiap penyelesaian masalah.

Nada tegas Bupati Welly mencerminkan kekecewaannya terhadap lemahnya komitmen sebagian ASN dalam beberapa bulan terakhir. Ia menilai masih ada pegawai yang tidak menjalankan tugas secara optimal dan kurang menunjukkan tanggung jawab terhadap pelayanan publik.

Dalam kesempatan itu, ia kembali mengingatkan bahwa kualitas layanan kepada masyarakat tidak boleh menurun. Ia meminta seluruh OPD memperbaiki koordinasi, mempercepat realisasi kegiatan, dan memastikan pekerjaan tahun anggaran 2025 diselesaikan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat administrasi.

Bupati Welly juga menekankan bahwa integritas birokrasi sedang diuji. Ia menyebut bahwa pemerintah daerah tidak hanya membutuhkan ASN yang cerdas, tetapi juga mereka yang berkarakter, beretika, serta mampu menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi. “Kita ingin mewujudkan Pasaman yang bangkit, berkarakter, dan berkelanjutan,”ujarnya.

Selain soal kedisiplinan, Bupati Welly turut menyoroti situasi genting yang sedang dihadapi. Pasaman masih dalam tahap pemulihan setelah banjir dan longsor beberapa pekan terakhir. Bencana hidrometeorologi itu merusak fasilitas umum, mengganggu ekonomi warga, serta memicu kebutuhan penanganan cepat di berbagai sektor.

Di tengah beban tersebut, Pemkab Pasaman justru dihadapkan pada ancaman penurunan Transfer ke Daerah (TKD) pada tahun 2026. Dalam apel itu, Welly Suhery mengungkapkan bahwa TKD diproyeksikan berkurang hingga Rp116 miliar dibanding APBD Awal 2025, atau turun Rp54 miliar dari APBD Perubahan. Kondisi ini membuat ruang fiskal daerah semakin sempit.

Karena itu, ia meminta agar seluruh OPD melakukan penyesuaian ulang terhadap kegiatan yang tidak mendesak. Belanja penunjang harus dirasionalisasi, sementara kegiatan seremonial diminta untuk ditunda atau ditiadakan. Menurutnya, langkah ini penting agar belanja wajib dan pelayanan dasar tetap terjamin.

Di sisi lain, Bupati Welly menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang bergerak cepat selama masa tanggap darurat banjir dan longsor yang berlangsung 27 November hingga 3 Desember 2025. Namun, ia mengingatkan bahwa ancaman bencana belum sepenuhnya berlalu mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlanjut.

Ia menginstruksikan OPD, camat, wali nagari, hingga BUMD untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kesiapsiagaan selama musim hujan. Informasi resmi dari lembaga berwenang harus menjadi acuan, dan setiap pihak diminta menghindari penyebaran kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Bupati Welly menegaskan bahwa seluruh aparatur negara harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi di tengah situasi sulit ini. Ia mengajak semua ASN untuk bekerja lebih fokus, lebih disiplin, dan tetap menjaga kepercayaan publik agar pembangunan Pasaman dapat terus berjalan meski dalam tekanan fiskal dan bencana