Pariaman, hantaran.Co–Meningkatnya kasus campak di sejumlah wilayah Indonesia mendorong Pemerintah Kota Pariaman untuk memperkuat kewaspadaan dini terhadap potensi Kejadian Luar Biasa (KLB). Langkah itu diwujudkan melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) yang digelar Dinas Kesehatan dan dibuka langsung oleh Wali Kota Pariaman, Yota Balad, Senin (8/12/2025).
Rakor yang menghadirkan kepala sekolah tingkat SD/MI hingga SMP/MTs serta camat se-Kota Pariaman ini menegaskan bahwa penanganan penyakit menular tidak dapat dibebankan hanya kepada sektor kesehatan. Kolaborasi lintas pemangku kepentingan menjadi kebutuhan mendesak.
Dalam arahannya, Yota Balad menyampaikan bahwa rakor tersebut menjadi momentum evaluasi program P2P sekaligus upaya menyamakan langkah dalam menghadapi ancaman penyakit, terutama campak yang kembali meningkat secara nasional. “Kita perlu memperkuat komitmen dan sinergi antar pemangku kepentingan. Keberhasilan program P2P tidak dapat diatasi oleh jajaran Dinas Kesehatan saja,” tegasnya.
Baca Juga : Telkom Komitmen Pelestarian Lingkungan Pesisir, 100 Karyawan Dilibatkan
Ia menjelaskan bahwa cakupan imunisasi di kalangan anak usia sekolah menjadi perhatian penting. Imunisasi yang tidak merata akan melemahkan pertahanan tubuh masyarakat dan membuka celah penularan penyakit. Karena itu, Yota berharap forum ini mampu melahirkan langkah konkret untuk memperkuat pendataan sasaran, melibatkan kader lokal, serta menghadirkan inovasi sesuai kearifan lokal agar masyarakat semakin aktif memanfaatkan layanan kesehatan. “Kita perlu sosialisasi yang konsisten untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah, dalam laporannya mengungkapkan bahwa peningkatan kasus campak yang terjadi di berbagai daerah tidak hanya menunjukkan tingginya tingkat penularan, tetapi juga menandakan rendahnya kekebalan kelompok akibat cakupan imunisasi yang belum mencapai target nasional.
Kondisi ini, kata Nazifah, menjadi dasar pentingnya digelar rakor sebagai wadah penyamaan persepsi dan penguatan jejaring kerja antarinstansi. Rakor diharapkan menghasilkan strategi respon cepat, sinkronisasi data, dan kesiapsiagaan terpadu dalam menghadapi potensi KLB. “Dengan penguatan koordinasi lintas sektor, kita ingin memastikan seluruh pemangku kepentingan memiliki komitmen yang sama untuk melindungi masyarakat dari ancaman penyakit menular,” ujarnya.
Rakor turut dihadiri Ketua TP-PKK Kota Pariaman, Yosneli Balad; perwakilan Kemenag Kota Pariaman, H. Amril Tuanku Kuniang; Ketua MUI Syofyan Jamal; Kepala Disdikpora Hertati Taher; serta perwakilan rumah sakit umum dan swasta se-Kota Pariaman.







