Banner
Feature

Gelondongan Kayu Mengubur Harapan Nelayan Muaro Gantiang

8
×

Gelondongan Kayu Mengubur Harapan Nelayan Muaro Gantiang

Sebarkan artikel ini
Gantiang

Bukti Kejahatan di Hulu

Bencana banjir bandang dan galodo akhir November lalu memang menghantam Sumatera Barat secara luas dan menelan ratusan korban jiwa dan meninggalkan puluhan orang masih hilang di berbagai daerah.

Namun di Padang, bencana itu memperlihatkan sesuatu yang tidak bisa lagi disangkal,  gelondongan kayu yang memenuhi pantai bukan sekadar “dampak cuaca ekstrem”. Kayu-kayu itu rapi terpotong, sebagian bahkan memiliki tanda cat pilox, ciri yang jamak ditemukan pada hasil tebangan ilegal. “Kayu-kayu ko indak mungkin hanyuik  sendiri dari ladang warga. Ini tebangan besar, dari hulu Lubuk Minturun itu. Dari sana arus galodo maambiak, lalu mambuang ka laut,” kata Beni (45) sambil menunjuk bekas potongan chainsaw pada salah satu gelondongan besar.

Narasi “anomali cuaca” atau “siklon Senyar” mendadak terasa kerdil di hadapan bukti-bukti yang terhampar jelas di bibir pantai, deforestasi, alih fungsi lahan, ilegal logging, dan tata ruang tanpa visi mitigasi. Laut tidak pernah berbohong. Ia hanya mengembalikan apa yang dirusak manusia. Lebih Dari Dua Minggu Tanpa Penghasilan, Nelayan Tersisih di Tengah Bencana

Pantauan Haluan pada Selasa (9/12/2025) memperlihatkan betapa parah dampaknya. Ratusan kepala keluarga nelayan di Muaro Gantiang dan sekitarnya sudah lebih dari dua minggu tidak bisa melaut. 

Bahkan ketika cuaca membaik pun, perahu-perahu mereka tetap tak bisa diturunkan karena bibir pantai masih penuh tumpukan kayu. Di beberapa titik, gelondongan besar bahkan menghantam perahu yang ditambatkan, meninggalkan tubuh kapal yang patah atau retak. Namun kerusakan itu belum mendapat perhatian pemerintah.

“Hidup kami kini batambah Payah. Anak sekolah, makan, beras, listrik, dari mano dibayia kalau indak ka lauik?” keluh Bujang (65) nelayan tua di kampung itu yang kini lebih sering terduduk di bawah sampan tuanya, memperbaiki jala tanpa tahu kapan akan dipakai lagi.