Pendidikan

113 Siswa SMPN 1 Batang Anai PAS di SDN 11

0
×

113 Siswa SMPN 1 Batang Anai PAS di SDN 11

Sebarkan artikel ini
Batang

Padangpariaman, hantaran.Co–Terputusnya jembatan di wilayah Sungai Buluh Timur pascabencana banjir dan longsor membuat 113 siswa SMP Negeri 1 Batang Anai terancam tidak dapat mengikuti Penilaian Akhir Semester (PAS) yang dijadwalkan pada 8–12 Desember 2025.

Siswa tersebut berasal dari Nagari Sungai Buluh Timur, Korong Sikuliek, dan Korong Salisiakan, tiga kawasan yang terdampak paling berat. Putusnya jembatan membuat jarak tempuh menuju sekolah meningkat hampir dua kali lipat karena warga harus memutar melalui kecamatan tetangga.

Dampak tersebut turut memicu kenaikan biaya transportasi dari sekitar Rp10 ribu menjadi Rp30 ribu per hari. Kondisi ini, yang terjadi pada Senin (8/12/2025), membuat banyak orang tua kesulitan memberangkatkan anak mereka ke sekolah. Untuk memastikan seluruh peserta didik tetap dapat mengikuti PAS, pihak sekolah segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Padang Pariaman, Camat Batang Anai, Pemerintah Nagari Sungai Buluh Timur, serta Wali Korong Salisiakan. Langkah cepat ini dilakukan agar solusi transportasi dan akses sementara dapat dirumuskan sebelum ujian berlangsung.

Hasil koordinasi menghasilkan keputusan bahwa 113 siswa tersebut akan melaksanakan PAS di SDN 11 Batang Anai, yang berada lebih dekat dengan domisili mereka. Untuk mendukung pelaksanaan ujian, guru mata pelajaran, soal, dan guru pengawas didatangkan langsung ke lokasi tersebut. Ujian dijadwalkan berlangsung setelah siswa SD selesai mengikuti kegiatan belajar, yakni pada pukul 11.00–14.00 WIB.

Baca Juga : Koto Gadang Juara 2 WIA 2025, Konsisten Lestarikan Kerajinan Perak dan Sulaman

Kepala SMPN 1 Batang Anai, Rahmad Rivoldi, M.Pd, menegaskan komitmen sekolah dalam memastikan hak belajar para peserta didik tetap terpenuhi. “Kami akan mengupayakan sebisa mungkin agar peserta didik tetap bisa mengikuti ujian. Upaya ini menjadi bukti keseriusan kami dalam memajukan pendidikan di Padang Pariaman,” ujar Rahmad.

Sementara itu, Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Padang Pariaman, Dr. Afrinaldi Yunas, MA, yang turun langsung memantau pelaksanaan PAS di SDN 11 Batang Anai, menegaskan bahwa langkah cepat tersebut merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam situasi darurat pendidikan.

“Situasi bencana tidak boleh menghambat anak-anak kita dalam memperoleh hak Pendidikan karena itu, Disdikbud bersama pihak sekolah dan pemerintah nagari memastikan seluruh siswa tetap dapat mengikuti PAS tanpa terbebani persoalan biaya maupun jarak,” ujar Afrinaldi.

Pelaksanaan PAS berjalan lancar meski menggunakan ruang kelas sementara di SDN 11 Batang Anai. Pihak sekolah bersama guru pengawas memastikan seluruh kebutuhan teknis ujian terpenuhi, mulai dari distribusi soal hingga pengaturan tempat duduk, sehingga kegiatan penilaian dapat berlangsung tertib dan sesuai standar.

Kebijakan pemindahan lokasi ujian ini menjadi langkah darurat yang dinilai efektif dalam menjaga keberlangsungan pendidikan di tengah situasi bencana.