Pariaman, hantaran.Co–Program Sekolah Lansia di Kota Pariaman memasuki fase baru dengan munculnya rencana pembentukan wadah alumni, seiring pelaksanaan wisuda angkatan Juli-Desember 2025 yang diikuti 84 peserta dari empat kecamatan. Wadah ini digagas sebagai sarana memperkuat kesinambungan program sekaligus memperluas ruang aktivitas lansia setelah menyelesaikan pendidikan enam bulan di bawah program SIDAYA atau Lansia Berdaya.
Wali Kota Pariaman, Yota Balad, dalam sambutannya menegaskan bahwa keberadaan alumni Sekolah Lansia akan menjadi “rumah kedua” bagi para peserta setelah lulus, sehingga hubungan antarlansia tetap terjaga dan pengetahuan yang telah diperoleh dapat terus dipraktikkan.
Ia menilai wadah tersebut dapat menjadi pusat informasi, tempat berbagi pengalaman, hingga motor penggerak kegiatan sosial di tingkat komunitas. “Alumni penting untuk memperkuat silaturahmi dan memperluas jejaring kegiatan lansia. Kita ingin mereka tetap aktif, bukan berhenti setelah wisuda,” ujarnya.
Dukungan terhadap rencana itu tampak dari semangat para wisudawan yang hadir. Janiar, salah satu peserta berusia di atas 70 tahun, menyebut program ini telah menghidupkan kembali aktivitas sosialnya.Ia menyukai interaksi dengan kawan sebaya dan berharap setelah lulus, kegiatan serupa tetap berlanjut melalui komunitas alumni. “Ramai di sini, terasa hidup,” ungkapnya.
Baca Juga : UNP Dipercaya Mitra Salurkan Bantuan Bencana
Hal serupa disampaikan Asnida (63), yang menganggap sekolah lansia sebagai ruang untuk menghindari rasa sepi di rumah. Dengan adanya wadah alumni, ia berharap lingkungan positif yang ditemukannya selama mengikuti pembelajaran tetap bisa dirasakan. “Bertemu kawan sebaya membuat hati lebih tenang,” tuturnya.
Sekolah Lansia Kota Pariaman sendiri menerapkan konsep 7 Dimensi Lansia Tangguh yang meliputi aspek spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional-vokasional, dan lingkungan. Seluruhnya dipelajari dalam 12 pertemuan, ditambah kegiatan senam dan karyawisata, termasuk kunjungan ke Museum Rumah Tabuik.
Koordinator Sekolah Lansia Kecamatan Pariaman Utara, Yeni Usman, menuturkan bahwa pembentukan alumni akan membantu mempertahankan dampak jangka panjang dari program yang menjadi bagian quick win kementerian tersebut.
Melalui jaringan alumni, lansia dapat terus mengasah kemampuan, melibatkan diri dalam kegiatan produktif, serta menjaga solidaritas sosial.
Wisuda kali ini merupakan angkatan kedua sejak program dimulai tahun 2024, dengan total peserta 84 orang. Rinciannya yaitu 20 peserta dari Pariaman Utara, 20 dari Pariaman Timur, 19 dari Pariaman Tengah, dan 25 dari Pariaman Selatan. Data tersebut menunjukkan tingginya minat lansia di seluruh wilayah kota untuk belajar dan tetap aktif.
Dengan rencana pembentukan alumni, pemerintah berharap Sekolah Lansia tidak hanya menjadi program pembelajaran, tetapi juga gerakan sosial yang berkelanjutan. Semangat yang ditunjukkan para wisudawan menjadi fondasi kuat bagi lahirnya komunitas lansia yang lebih mandiri dan berdaya di Kota Pariaman.






