Banner
Sumbar

DPRD Pasbar Aktif Bantu Korban Banjir dan Longsor

0
×

DPRD Pasbar Aktif Bantu Korban Banjir dan Longsor

Sebarkan artikel ini

Pasbar, hantaran.Co–Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) bergerak cepat merespons berbagai dampak bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut sejak akhir November lalu. 

Ketua DPRD Pasbar, Dirwansyah, menegaskan bahwa pihaknya bekerja bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, dan Basarnas untuk memastikan penanganan berjalan maksimal.

Pada Rabu (10/12/2025) Dirwansyah mengatakan bahwa DPRD tidak tinggal diam dalam melihat kesulitan masyarakat. Ia menyebut seluruh unsur legislatif, mulai dari ketua, wakil ketua, hingga anggota, telah turun ke titik-titik terdampak untuk memastikan kebutuhan warga terpenuhi.

“Kita selalu hadir untuk masyarakat kita,” ujar Dirwansyah menegaskan komitmennya dalam situasi darurat tersebut.

Dirwansyah menjelaskan, bencana yang melanda Pasbar berdampak luas. Sebanyak 11 kecamatan mengalami banjir dan longsor, merusak ribuan rumah serta menimbulkan korban jiwa. Ia menyebut jajaran DPRD telah tersebar ke masing-masing daerah pemilihan, bahkan ke wilayah yang bukan menjadi basis mereka.

Baca Juga : Pasbar Kembali Usulkan Pengangkatan P3K

“Kita ikut merasakan apa yang dirasakan masyarakat, apalagi di Talamau. Jalan longsor, banjir, rumah tertimbun, dan sampai saat ini tiga warga kita masih belum ditemukan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Pemerintah Daerah Pasbar resmi memperpanjang masa tanggap darurat hingga 15 Desember 2025. Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terkini, mengingat situasi di lapangan masih rawan dan pencarian korban hilang terus dilakukan.

Keputusan penetapan diperpanjang tersebut disampaikan Bupati Pasbar, Yulianto, dalam rapat koordinasi pada Senin (8/12/2025) yang juga dihadiri Wakil Bupati M. Ihpan, unsur Forkopimda, Sekwan, pimpinan OPD, dan stakeholder terkait.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga turut memperpanjang masa tanggap darurat tingkat provinsi. Hal ini mempertimbangkan kondisi cuaca ekstrem, kerusakan infrastruktur, serta masih adanya korban yang belum ditemukan.

“Kita mengimbau masyarakat tetap waspada. Curah hujan masih tinggi dan potensi banjir serta longsor masih dapat terjadi,” ujar Dirwansyah.

Sementara itu, laporan BPBD Pasbar menunjukkan dampak bencana hidrometeorologi sejak minggu ketiga November 2025 terasa sangat besar. Tiga warga meninggal dunia, tiga lainnya masih hilang, dan ratusan warga mengalami rawat jalan.

Sebanyak 4.791 jiwa sempat mengungsi saat kejadian, sementara total warga terdampak mencapai 57.657 jiwa. Ribuan rumah terendam, puluhan rusak berat maupun hanyut, termasuk fasilitas pendidikan dan kantor pelayanan publik.

Infrastruktur juga mengalami kerusakan parah, dengan delapan jembatan rusak, 11 ruas jalan putus, serta terganggunya jaringan irigasi, pengaman pantai, dan sistem penyediaan air minum. Lahan pertanian ikut terdampak dengan 622,2 hektare sawah dan 70 hektare kebun jagung terendam.

Total kerugian akibat kerusakan infrastruktur diperkirakan mencapai Rp527,18 miliar. Kerusakan ini menyebabkan terganggunya distribusi bantuan ke sejumlah wilayah yang terisolasi akibat akses jalan terputus.

Dirwansyah menegaskan bahwa DPRD bersama pemerintah daerah akan terus bekerja keras, baik dalam masa tanggap darurat maupun pemulihan pascabencana.

“Kita bersama masyarakat, dari awal bencana hingga nanti masa pemulihan. Tidak ada yang ditinggalkan, semua harus kita pastikan mendapatkan perhatian,” tutupnya.