PESISIR SELATAN, HANTARAN.Co — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) terus mempercepat penanganan pascabencana. Dalam kegiatan groundbreaking pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana di Sumatera Barat, Sabtu (13/12/25), Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni memaparkan kondisi terkini serta langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilakukan pemerintah daerah.
Paparan tersebut disampaikan secara daring kepada Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Sekretaris Utama BNPB RI, serta Pangdam I/Bukit Barisan (Imam Bonjol), sebagai bagian dari rangkaian percepatan penanganan pascabencana di sejumlah wilayah terdampak.
Kegiatan yang dipusatkan di lokasi rencana pembangunan huntara di Nagari Puluik-puluik, Kecamatan Bayang Utara, turut dihadiri masyarakat terdampak banjir. Bupati Hendrajoni didampingi unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pesisir Selatan, serta Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB RI, Afrial Rosya.
Dalam paparannya, Hendrajoni menyampaikan bahwa Pemkab Pesisir Selatan telah menyiapkan lahan seluas 2.500 meter persegi untuk pembangunan 22 unit hunian sementara, yang diperuntukkan bagi warga terdampak bencana, khususnya mereka yang kehilangan tempat tinggal.
Baca juga : Buka Grasstrack Kapolres Cup 2025, AKBP Agung Tribawanto
“Pemkab Pessel berkomitmen memastikan warga terdampak mendapatkan tempat hunian yang layak. Untuk itu, kami telah menyediakan lahan dan siap mendukung penuh proses pembangunan hunian sementara,” ujar Hendrajoni.
Ia menjelaskan, pembangunan huntara akan dilaksanakan melalui kerja sama BNPB RI dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai upaya percepatan pemulihan pascabencana agar warga segera memiliki tempat tinggal yang aman dan layak.
Tak hanya itu, Pemkab Pessel juga telah menyiapkan lahan seluas 3 hektare yang direncanakan untuk pembangunan hunian tetap bagi warga yang akan direlokasi.
“Lahan hunian tetap ini diproyeksikan untuk relokasi sekitar 75 kepala keluarga yang terdampak langsung bencana dan membutuhkan tempat tinggal permanen,” kata Hendrajoni.
Sementara itu, Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB RI Afrial Rosya menegaskan bahwa pembangunan huntara akan segera dilaksanakan melalui sinergi BNPB RI dan TNI.
“Pembangunan hunian sementara ini akan kami kerjakan bersama TNI agar prosesnya berjalan cepat, tepat, dan sesuai standar kelayakan bagi masyarakat terdampak,” ucapnya.
Saat ini, sambil menunggu pembangunan huntara rampung, warga terdampak, terutama yang kehilangan rumah masih menempati posko pengungsian UPTD Batang Utara. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan bersama pemerintah provinsi dan pemerintah pusat terus berkoordinasi untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi, sekaligus mematangkan langkah pemulihan jangka pendek dan jangka panjang pascabencana. (h/kis)







