Budaya membaca koran di antara warga Jepang ternyata membantu media cetak lokal bertahan dari gempuran media digital.
“Karena ada budaya orang Jepang yang sejak lama terbiasa membaca media cetak, maka ada kebutuhan untuk itu sampai sekarang,” tuturnya.
Eksistensi media cetak tersebut tidak terelakkan ketika sebagian besar warga lansia berusia di atas 40 tahun memang memiliki kebiasaan membaca koran yang cukup kuat.
Berbeda dengan di Indonesia, keberadaan media cetak seperti koran sudah tidak sebanyak dulu. Bahkan, banyak perusahaan koran gulung tikar dan memutuskan untuk beralih ke digital atau sama sekali beroperasi lagi. Tentu saja itu semua terjadi karena masyarakat kita kebanyakan membaca berita bukan dari koran, melainkan beralih ke format digital.
Bahkan di minimarket besar di Jepang seperti family mart, 7 eleven, masih banyak koran yang dijual dengan harga cukup mahal JPY300 atau sekitar Rp30 ribu.







