Tekait dengan wisuda hybrid kata Rektor, mencerminkan tantangan institusi pendidikan tinggi dalam menjaga keberlanjutan akademik di tengah situasi krisis. Di satu sisi, wisuda merupakan momentum sakral bagi tamtan, namun di sisi lain, kampus dituntut peka terhadap kondisi sosial yang sedang berduka.
“Pada hari kedua ini, UNP meluluskan sebanyak 798 wisudawan dan wisudawati dari jenjang sarjana dan diploma. Para lulusan berasal dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknik, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, serta Sekolah Vokasi,” katanya.
Sementara itu, prosesi wisuda hari kedua ini turut diisi dengan orasi ilmiah Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra, S.P., M.M. Ia mengangkat pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri perbankan sebagai solusi atas persoalan kesenjangan kompetensi lulusan dan kebutuhan dunia kerja.
Dikatakannya, kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri perbankan dinilai menjadi salah satu solusi strategis dalam mengatasi kesenjangan kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja. “Selama ini, banyak tamatan perguruan tinggi dinilai belum sepenuhnya siap menghadapi tuntutan industri yang terus berkembang, terutama dalam hal keterampilan praktis, literasi keuangan, dan pemahaman terhadap dinamika sektor jasa keuangan,” katanya.
Gusti Candra menegaskan, dunia perbankan membutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki etos kerja, kemampuan analisis, serta adaptif terhadap perkembangan teknologi digital. Menurutnya, kerja sama dengan perguruan tinggi menjadi kunci untuk menyiapkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan industri.
