Banner
Nasional

Pemerintah Siapkan 58 Titik Relokasi, Pendataan dan Huntara Mendesak

8
×

Pemerintah Siapkan 58 Titik Relokasi, Pendataan dan Huntara Mendesak

Sebarkan artikel ini
Evi

Percepat Pendataan Huntara

Terpisah, Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy juga turut mendesak perbaikan data yang akurat dari pemerintah kabupaten/kota terdampak untuk memastikan kebijakan penanggulangan bencana selanjutnya dapat berjalan cepat dan tepat sasaran.Wagub menekankan bahwa beberapa data krusial yang memerlukan percepatan penanganan meliputi hunian sementara (huntara), hunian tetap (huntap), data sekolah yang terdampak, dan lahan pertanian.

“Kita perlu reaktivasi yang cepat. Lahan pertanian, sumber ekonomi masyarakat sudah lama lumpuh, perlu bangkit segera,” ujar Wagub saat memimpin rapat evaluasi penanggulangan bencana secara hibrida di Posko Terpadu Provinsi Sumbar, Padang, Senin (15/12).

Ia juga mengingatkan agar seluruh pihak terus meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan di wilayah Sumbar masih tinggi. Beberapa rangkuman perkembangan penanganan bencana di beberapa daerah, di antaranya di Kabupaten Agam telah diusulkan huntara untuk 547 Kepala Keluarga (KK) dengan lokasi yang sudah disiapkan di Palembayan dan Tanjung Raya.Dari Kabupaten Tanah Datar tercatat sekitar 60 orang pengungsi menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Sedangkan untuk huntara telah diusulkan pembangunan untuk 552 KK.

Kabupaten Limapuluh Kota, sebanyak 655 jiwa masih mengungsi. Lahan seluas 6,5 hektare telah disiapkan untuk huntara. Sementara itu, Kota Padang Panjang sudah memasuki masa transisi pemulihan. Masyarakat terdampak telah dipindahkan ke hunian sementara berupa rumah kontrakan. Di Kota Solok, masa tanggap darurat telah berakhir, dan masyarakat sudah kembali beraktivitas seperti semula, namun masih terkendala air minum akibat hanyutnya intake PDAM.Vasko berharap agar sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat diperkuat untuk memastikan pemulihan pascabencana dapat berjalan cepat dan masyarakat dapat segera bangkit dari dampak kerugian ekonomi yang ditimbulkan.

139.485 Unit Rumah Rusak

Kementerian PKP mencatat, hingga Minggu (14/12) total ada 139.485 rumah di Aceh, Sumut, dan Sumbar yang rusak akibat banjir dan tanah longsor. Menteri PKP, Maruarar Sirait merincikan, di Aceh, sebanyak 38.553 rumah rusak ringan, 22.204 rusak sedang, 35.517 rusak berat, dan 4.295 rumah hanyut. Sehingga total rumah terdampak banjir di Aceh ada 100.569 unit.

Kemudian di Sumut, sebanyak 19.936 rumah rusak ringan, 4.304 rusak sedang, 4.391 rusak berat, dan 1.135 rumah hanyut. Sehingga total rumah terdampak banjir di Sumut ada 29.766 unit.

Selanjutnya di Sumbar, sebanyak 5.634 rumah rusak ringan, 1.174 rusak sedang, 1.577 rusak berat, dan 765 rumah hanyut. Sehingga total rumah rusak imbas banjir di Sumbar ada 9.150 unit.