Dewan juri yang terlibat terdiri atas Direktur Konten Digital Kementerian Ekonomi Kreatif Yuana Rochma Astuti, Founder Adaptable Consulting Rama Syahid, dan Celebrity Chef Jenny Hendrawati, serta juri spesial Direktur Kuliner Kementerian Ekonomi Kreatif Andy Ruswar.
Menurut Rama Syahid, Papa Cookies dinilai unggul karena menunjukkan keseimbangan kuat di seluruh aspek penilaian.“Papa Cookies memiliki inovasi produk yang konsisten, branding digital yang efektif, serta model bisnis yang masih sangat terbuka untuk dikembangkan. Mereka memahami pasar dengan baik dan punya strategi ekspansi yang matang,” ucap Rama.
Selain tiga juara utama, tujuh UKM lain ditetapkan sebagai nominator, yakni Pride Chicken (Bandung), Choco Bakery (Medan), Monica & Loren (Lampung), Mi Djoetek (Kediri), Mak Enak (Jember), Roti Gembong Gedhe (Jawa Tengah), dan Syarah Bakery (Bengkulu).
Seluruh juara dan nominator berhak mendapatkan hadiah edutrip ke luar negeri serta dukungan promosi dari Bogasari.Kisah Papa Cookies menjadi salah satu sorotan utama. UKM yang berdiri sejak 2010 ini bermula dari modal Rp100 ribu, setelah pemiliknya, Eriyanto Eko Purnomo, mengirim istrinya mengikuti pelatihan di Bogasari Baking Center sampai akhirnya Papa Cookies telah memiliki 211 cabang di berbagai daerah.
“Bogasari tidak hanya memberi penghargaan, tetapi juga edukasi berkelanjutan. Program seperti KIAT dan pelatihan di Baking Center sangat membantu UKM berkembang secara nyata,” kata Eriyanto.
Cerita inspiratif juga datang dari Home Made Bakery dan Sari Madu Bakery yang bangkit dari usaha rumahan dan keterpurukan finansial hingga mampu bersaing di tingkat nasional.







