Padang, HANTARAN.Co – Bencana alam banjir bandang yang melanda wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dalam beberapa pekan terakhir memberikan dampak terhadap sektor pariwisata dan transportasi. Salah satu dampak paling nyata dirasakan oleh maskapai penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Padang.
Maskapai pelat merah tersebut mencatat penurunan tingkat keterisian penumpang (seat load factor) yang cukup tajam pada rute utama Padang (PDG) – Jakarta (CGK).
Manager Sales dan Service Garuda Indonesia Padang, Ayu Enike mengatakan berdasarkan data terbaru, Garuda Indonesia Cabang Padang mencatat adanya koreksi pada jumlah penumpang pascabencana. Tercatat, tingkat keterisian pesawat mengalami penurunan sebesar 24 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu 2024.
Baca Juga : Harga Bahan Pokok di Padang Sudah Mulai Turun
“Memang pengaruh bencana terhadap keterisian pesawat secara insustri untuk sektor padang tujuan jakarta dinilai cukup signifikan, karena apabila dibandingkan dengan tahun 2024 Moth To Date (MTD) 15 Desember 2025 mengalami penurunan sebesar 24%,” ujarnya.
Ayu menilai, angka tersebut sebagai penurunan yang cukup signifikan. Mengingat pada tahun 2024, tren pergerakan penumpang di rute ini cenderung stabil dan cukup tinggi, geliat pariwisata Sumbar yang sedang naik daun.
Ia menduga turunnya okupansi pesawat ini tidak lepas dari kondisi kerusakan infrastruktur akibat bencana. Seperti putusnya jalan nasional di kawasan Lembah Anai dan kerusakan di beberapa destinasi wisata lain.
“Bencana hidrometeorologi memicu kekhawatiran bagi calon pelancong untuk berkunjung dalam waktu dekat,” ujarnya.
Meskipun demikian, Garuda Indonesia tetap berkomitmen melayani konektivitas udara dari dan menuju Sumatera Barat. Pihak maskapai berharap kondisi dan situasi segera kembali pulih, sehingga arus orang dan barang dapat kembali bergerak optimal untuk menopang perekonomian daerah yang sempat lumpuh akibat bencana.







