Padang, hantaran.Co–Bencana banjir dan longsor yang menghantam Sumatera Barat (Sumbar) dua minggu belakang nyatanya turut berdampak pada sektor ekonomi, termasuk kondisi ritel dan pedagang kecil.
Ketua Asosiasi Pedagang Ritel Sumbar (APRIS), Sepriadi, mengungkapkan ada hal kontraproduktif yang terjadi. “Kontraproduktif dengan beberapa pelaku ritel kecil, untuk distributor, pelaku ritel besar dan toko grosir, omzet mereka sedikit mengalami kenaikan akibat tingginya permintaan akan kebutuhan dan keperluan rumah tangga oleh berbagai pihak serta para donatur,” ujar Sepriadi kepada Haluan, Minggu (14/12/2025) kemarin.Â
Akibatnya, jelas Sepriadi, beberapa produk kebutuhan ritel atau rumah tangga mulai sulit dan terlambat datangnya, khususnya untuk yang di luar daerah. Di samping itu, harga sedikit naik akibat biaya dari akses transportasi yang meningkat.
Baca Juga : Padang Targetkan Juara Umum MTQ ke-41 Sumbar
Ia menambahkan daya beli yang lesu sangat dirasakan oleh para ritel kecil. Terutama yang berdekatan atau berada disekitar lokasi bencana. “Ketika saya tanya kepada mereka apa yang menjadi penyebabnya, mereka menjawab diduga akibat masyarakat yang ditimpa musibah atau terdampak bencana hampir sudah terpenuhi kebutuhannya dari berbagai bantuan yang ada,” ujarnya.
Sepriadi menegaskan dampak bencana terhadap kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat saat ini jelas bertambah lesu atau melemah. Terutama pasca terjadinya bencana di Sumbar termasuk kota Padang.
Sementara itu kondisi cuaca ekstrem, intensitas atau curah hujan yang masih tinggi serta bencana banjir bandang yang didalami Sumbar, jelas hal ini telah berdampak terhadap sektor pariwisata baik lokal maupun nasional, serta mancanegara yang efek dominonya juga dialami oleh para pelaku bisnis ritel yang ada.
Namun demikian, ia juga mengatakan bahwa sampai saat ini masih belum mendapatkan informasi atau laporan terhadap anggota APRIS yang menjadi korban bencana banjir bandang di Kota Padang, dan di kabupaten/kota lainnya di Sumbar.
“Kita berharap semoga kondisi ini cepat pulih, sehingga pemerintah bersama stakeholder terkait segera melakukan recovery, sehingga kehidupan dan perekonomian masyarakat kembali pulih dan bangkit,” tuturnya.







