Menurut ilmu kebencanaan, bencana alam (natural disaster) adalah bencana yang murni disebabkan oleh fenomena alam, seperti gempa bumi, erupsi gunung, topan/badai, tsunami, kekeringan, dan sebagainya. Sedangkan bencana ekologis adalah bencana yang terjadi dan diperparah oleh kerusakan lingkungan atau sistem ekologi akibat aktivitas manusia yang melampaui daya dukung alam. Dalam beberapa dekade belakangan bencana di Wilayah Tanah Air sebagian disebabkan oleh perubahan tata ruang dan alih fungsi lahan yang tidak terkendali.
Mengabaikan Sebab Menuai Akibat
Sejak tiga dekade terakhir para pemerhati lingkungan mensinyalir kerusakan hutan lindung Sumatera dan penggundulan hutan di kawasan hulu sungai atau lereng pegunungan akibat pembalakan liar yang merajalela.
Sejak ratusan tahun silam, kearifan lokal nenek moyang kita mengajarkan, air keruh dan kecoklatan bukan kesalahan cuaca. Banjir bandang, apalagi disertai kayu gelondongan yang terbawa arus, mengindikasikan kehancuran hutan sebagai rimbo gadang (rimba besar) yang seharusnya tidak boleh dijamah manusia.
Deforestasi di kawasan hutan Sumatera mengakibatkan hilangnya tutupan hutan alami. Hutan alami atau hutan lindung berfungsi menyerap air hujan, menahan erosi, dan menjaga kestabilan tanah.
Curah hujan ekstrem dan perubahan iklim belum tentu menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor seandainya ketahanan lingkungan dan kawasan konservasi alam terjaga sebagaimana mestinya. Kerusakan alam yang menjadi penyebab bencana tidak terjadi sendiri, tetapi terdapat di dalamnya andil manusia yang melakukan pengrusakan dan pencemaran.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Telah tampak kerusakan (malapetaka) di daratan dan di lautan karena ulah perbuatan tangan manusia, biar Tuhan merasakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka. Semoga mereka sadar kembali ke jalan yang benar.” (QS Ar-Rum [30]: 41)
Dalam ayat lain Allah berfirman mengenai hujan: “Dan (Dia) menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan) lalu dengan air itu Kami hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).” (QS Az-Zukhruf [43]: 11)







