Padang, hantaran.Co–Rentetan bencana alam yang terjadi di Sumatra tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga menyisakan persoalan kemanusiaan yang kerap luput dari perhatian. Di balik data korban dan laporan kerusakan, terdapat keluarga yang harus menanggung duka mendalam sekaligus beban sosial dan ekonomi setelah kehilangan anggota keluarga.
Persoalan inilah yang disoroti Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmat Saleh. Ia mengusulkan agar negara memberikan perhatian khusus kepada korban bencana alam yang meninggal dunia melalui mekanisme uang duka sebagai bentuk kehadiran dan penghormatan negara terhadap setiap nyawa yang hilang.
Rahmat menilai, selama ini penanganan bencana masih cenderung berfokus pada aspek fisik, seperti perbaikan infrastruktur dan pemulihan wilayah terdampak. Sementara itu, keluarga korban meninggal sering kali harus berjuang sendiri menghadapi dampak lanjutan pascabencana.
Baca Juga : Rahmat Saleh Tinjau 10 Titik, Sejumlah Proyek Irigasi Tersier di Pancung Soal Mangkrak
Menurutnya, keluarga yang ditinggalkan tidak hanya kehilangan orang tercinta, tetapi juga sumber penghidupan. Dalam kondisi tersebut, negara dinilai perlu hadir memberikan perlindungan sosial agar beban yang mereka tanggung tidak semakin berat.
“Negara harus hadir memberi perhatian khusus kepada korban bencana yang meninggal dunia. Uang duka ini adalah bentuk penghormatan negara terhadap setiap jiwa yang hilang,” kata Rahmat Rabu (17/12/2025) di Padang.
Rahmat kemudian menyinggung kebijakan penanganan korban bencana di Thailand. Di negara tersebut, setiap korban bencana yang meninggal dunia mendapatkan santunan sekitar Rp1 miliar per jiwa sebagai bentuk penghormatan negara kepada warganya.







