Banner
Opini

Bencana di Sumatera dan Alarm Perubahan Iklim yang Tak Bisa Diabaikan

4
×

Bencana di Sumatera dan Alarm Perubahan Iklim yang Tak Bisa Diabaikan

Sebarkan artikel ini
Bencana

Pembangunan infrastruktur pun masih sering mengabaikan aspek ketahanan iklim. Jalan dan jembatan dibangun tanpa mempertimbangkan perubahan pola curah hujan serta stabilitas lereng dalam jangka panjang. Tata ruang juga kerap longgar terhadap pembangunan di kawasan rawan longsor dan banjir. Akibatnya, ketika hujan ekstrem datang, kerusakan infrastruktur menjadi sulit dihindari.

Di sisi lain, beberapa kota di Sumatera mulai menunjukkan upaya adaptasi, meskipun masih terbatas. Kota Padang dan Bukittinggi, misalnya, mulai mengintegrasikan isu kebencanaan dan lingkungan dalam perencanaan pembangunan kota. Penyusunan peta risiko bencana, peningkatan sistem drainase, serta pengendalian pembangunan di kawasan rawan merupakan langkah awal yang patut diapresiasi. Namun demikian, upaya ini masih membutuhkan penguatan dari sisi kebijakan, pendanaan, dan partisipasi masyarakat.

Pengalaman bencana di Sumatera seharusnya menjadi pelajaran penting bagi daerah lain di Indonesia. Perubahan iklim memang tidak dapat dicegah sepenuhnya, tetapi dampaknya dapat dikurangi melalui perencanaan yang matang dan kolaborasi lintas sektor. Pemerintah pusat dan daerah perlu menjadikan adaptasi perubahan iklim sebagai bagian integral dari kebijakan pembangunan, bukan sekadar program tambahan.

Masyarakat juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Kesadaran untuk menjaga lingkungan, tidak membuka lahan secara sembarangan, serta mematuhi aturan tata ruang merupakan bagian dari upaya pengurangan risiko bencana. Tanpa keterlibatan aktif masyarakat, kebijakan pemerintah tidak akan berjalan efektif.

Dalam perspektif keimanan, bencana alam bukan semata-mata peristiwa fisik, tetapi juga mengandung pesan moral dan spiritual bagi manusia. Al-Qur’an mengingatkan bahwa berbagai musibah yang terjadi di muka bumi tidak terlepas dari hukum sebab-akibat dan menjadi sarana refleksi. Allah SWT berfirman:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
(QS. Ar-Rum: 41)