hantaran
Kamis, 1 Juni 2023
No Result
View All Result
  • Berita
    • Peristiwa
    • Politik
    • Padang
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Politik
    • Internasional
    • Pendidikan
  • Fokus
    • Data
    • Feature
    • Webtorial
  • Gaya Hidup
    • kesehatan
    • Kuliner
    • Teknologi
    • Wisata
  • SerbaSerbi
    • viral
    • Foto
    • Ramadan
  • Olahraga
    • Gelanggang
  • Sumbar
  • Opini
hantaran
  • Berita
    • Peristiwa
    • Politik
    • Padang
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Politik
    • Internasional
    • Pendidikan
  • Fokus
    • Data
    • Feature
    • Webtorial
  • Gaya Hidup
    • kesehatan
    • Kuliner
    • Teknologi
    • Wisata
  • SerbaSerbi
    • viral
    • Foto
    • Ramadan
  • Olahraga
    • Gelanggang
  • Sumbar
  • Opini
No Result
View All Result
hantaran
Home Berita Politik

Banyak Faktor Sebabkan Petahana Tumbang

Editor : Isra Chaniago
14 Desember 2020 | 10.12
Sumbar

Petahana. Ilustrasi

PADANG, hantaran.co — Pilkada serentak 2020 di Sumbar menjadi ajang pembuktian bagi sejumlah calon petahana. Sayangnya, hingga rekapitulasi resmi hari kelima, Minggu (13/12/2020), baru empat petahana yang hampir pasti kembali ke rumah dinas. Pengamat melihat, banyak faktor yang menyebabkan para petahana tak lagi memperoleh kepercayaan.

Keempat petahana yang raihan suaranya tengah memimpin rekapitulasi resmi jumlah suara antara lain, Calon Bupati (Cabup) Dharmasraya Sutan Riska, Calon Wali Kota (Cawako), Solok Zul Elfian, Calon Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur (petahana wakil bupati), dan Calon Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar (petahana wakil bupati).

BACAJUGA

Nevi Zuairina Serahkan Bantuan TJSL di 5 titik Wilayah Sumbar II

DPRD Kabupaten Dharmasraya Kembali Gelar Rapat Paripurna Terkait Jawaban Bupati terhadap Pandangan Fraksi-Fraksi DPRD

Sementara itu para petahana yang berdasarkan rekapitulasi berpotensi keok pada Pilkada kali ini antara lain, Calon Gubernur (Cagub) Nasrul Abit (petahana wagub), Cabup Pessel Hendra Joni, Cawabup Solok Yulfadri (petahana wabup), Cabup Sijunjung Arrival Boy (petahana wabup), Cabup Tanah Datar Zuldarfi Darma (petahana wabup).

Selanjutnya, Cabup Agam Trinda Farhan (petahana wabup), Cabup Limapuluh Kota Ferizal Ridwan (petahana wabup), Cabup Solsel Abdul Rahman, Cabup Pasaman Barat Yulianto, Cawako Solok Reinier (petahana wawako), Cawako Bukittinggi Ramlan Nurmatias, dan Cawako Bukittinggi Irwandi (petahana wawako).

Tumbangnya para petahana, dinilai Pengamat Politik Universitas Negeri Padang (UNP) Eka Vidia Putra sebagai efek dari banyak faktor. Salah satunya, tidak mampunya petahana mempertahankan lumbung suara, yang bisa saja didasari kurang puasnya masyarakat atas kememimpinan pada periode jabatan sebelumnya (yang masih berjalan hingga Pilkada).

“Bisa jadi juga karena pelayanan semasa pandemi Covid-19 yang dinilai tidak optimal. Wabah ini kan sangat dirasakan dampaknya. Warga banyak yang tidak mampu mengatasi dampak itu sendirian dan sangat membutuhkan pemerintah. Pandemi itu yang akhirnya menyadarkan di mana seorang pemimpin saat warga membutuhkan,” kata Eka kepada Haluan, Sabtu (12/12/2020).

Pada masa sebelum pandemi, kata Eka, sebagian warga kesulitan melacak hubungan antara kebijakan pemimpin daerah dengan aktvitas dan kehidupan warga. Namun, pada masa pandemi waraga bisa melihat dan merasakan langsung bahwa kebijakan dan pelayanan pemerintah sangat mempengaruhi kehidupan.

“Mungkin itu yang mendasari sebagian warga menjatuhkan pilihan pada sosok yang baru, dengan harapan pemimpin baru bisa mengatasi persoalan-persoalan yang muncul sejak pandemi Covid-19 berlangsung,” katanya lagi.

Di sisi lain, Pengamat Politik Universitas Andalas (Unand), Edi Indrizal, melihat, tumbangnya petahana di sejumlah kabupaten/kota di Sumbar juga tidak dapat dilepaskan dari kekhasan yang selalu terjadi pada Pilkada serentak, dan keterkaitan antara satu Pilkada dengan Pilkada yang lain.

“Saya melihat di beberapa tempat, ada irisan Pilkada kabupaten/kota ini dengan Pilkada provinsi. Misalnya di Limapuluh Kota, yang petanya lebih kurang sama dengan Sumbar, begitupun dengan Bukittinggi. Jadi, pada Pilkada Bukittinggi, Limapuluh Kota, dan Sumbar, terlihat mesin partai itu bergerak, dan merata,” tutur Koordinator LSI Sumbar Riau Jambi itu.

Kekalahan Telak Petahana

Sementara itu, Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Prof Djohermansyah Djohan, menilai, kekalahan para calon petahana pada Pilkada di Sumbar adalah kekalahan yang telak jika dilihat dari persentase secara keseluruhan. Hal itu bahkan telah tergambar dari hasil hitung cepat pada Rabu 9 Desember lalu.

“Hanya empat petahana yang menang. Ini namanya, calon petahana kalah telak di Sumbar. Ada beberapa faktor penyebab kekalahan petahana ini,” kata Pakar Ilmu Pemerintahan itu kepada Haluan, Jumat (11/12/2020).

Faktor pertama, kata Prof Djo—sapaannya—adalah faktor dari pemilih atau masyarakat. Sedangkan faktor kedua adalah faktor para calon itu sendiri. Dari faktor pemilih, masyarakat di Sumbar tampak realitis dan dinamis dalam menentukan pemimpin daerah. Salah satunya dengan melihat bagaimana kinerja calon petahana saat menjabat di periode yang sedang berjalan.

“Kalau calon petahana itu menunjukkan kinerja dan prestasi yang bagus selama ini, tentu akan dipilih kembali, tapi kalau kinerjanya hanya sekadar ‘lapeh makan’, tentu masyarakat akan mencoba ‘lakek tangan’ calon yang lain,” ujar Prof. Djo.

Ada pun faktor dinamis, sambungnya, berkaitan dengan masyarakat Sumbar yang tidak dikenal loyal terhadap kandidat tertentu. Masyarakat Minangkabau dinilainya saat memilih pemimpin, betul-betul melihat dari kualitas calon yang akan dipilih itu sendiri. “Contoh pada Pilkada Bukittinggi. Calon petahana M. Ramlan Nurmatias berpasangan dengan Syahrizal, tapi kalah dari pendatang baru Erman Safar dan Marfendi. Tampak di sini, warga Bukittinggi sudah menilai apa yang dilakukan oleh Ramlan selama ini, sehingga memutuskan mencoba yang baru,” kata Prof. Djo menutup. (*)

Ishaq/Leni/hantaran.co

Topik KPU RIKPU SumbarPetahanaPilgub SumbarPilkada BadunsanakPilkada serentak 2020
ShareSendTweetSendShare

BERITA TERKAIT

Nevi

Nevi Zuairina Serahkan Bantuan TJSL di 5 titik Wilayah Sumbar II

30 Mei 2023 | 22.40

JAKARTA, hantaran.co  — Anggota DPR RI asal Sumatera Barat II, Nevi Zuairina, menyerahkan bantuan Tanggung...

DPRD

DPRD Kabupaten Dharmasraya Kembali Gelar Rapat Paripurna Terkait Jawaban Bupati terhadap Pandangan Fraksi-Fraksi DPRD

18 Mei 2023 | 12.32

DHARMASRAYA, hantaran.co - Setelah melalui beberapa tahapan rapat dalam membahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pertanggungjawaban...

Bupati

DPRD Kabupaten Dharmasraya Gelar Rapat Paripurna Dengan Agenda Penyampaian Nota Penjelasan Bupati

16 Mei 2023 | 12.35

DHARMASRAYA, hantaran.co - Berkaitan dengan pelaksanaan Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Dharmasraya tahun...

Putra Asli Dharmasraya Zulfahmi Dt Rajo Malenggang Bacaleg Provinsi Sumbar dari PAN

12 Mei 2023 | 20.15

DHARMASRAYA, hantaran.co. - Zulfahmi. ST. Dt. Rajo Malenggang, putra asli Nagari Sungai Dareh, Kecamatan Pulau...

PAN

30 Bacaleg PAN Mendaftar ke KPU Dharmasraya

12 Mei 2023 | 17.57

DHARMASRAYA, hantaran.co -- Sebanyak 30 orang bakal calon legislatif ( bacaleg) dari Partai Amanat Nasional...

epyardi asda oknum dprd provokator

Nebeng Popularitas Epyardi Asda, Oknum DPRD Tebar Ancaman, Mau jadi Provokator?

11 April 2023 | 10.13

Oleh Penikmat Lontong Malam Sikap tegas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok dalam menyelamatkan masyarakatnya mesti dilakukan....

Komentar

No Result
View All Result

BERITA TERKINI

Pemko Bukittinggi Peringati Hari Lahir Pancasila

1 Juni 2023 | 12.51
Lansia

Peringati HLUN 2023 Dharmasraya, Nenek Nuriyah Dapat Bantuan Usaha dari Kemensos

31 Mei 2023 | 12.29
Nevi

Nevi Zuairina Serahkan Bantuan TJSL di 5 titik Wilayah Sumbar II

30 Mei 2023 | 22.40
makanan kabupaten solok warisan budaya

Ini Dia Makanan dari Kabupaten Solok yang Diakui Sebagai Warisan Budaya Indonesia

30 Mei 2023 | 18.09
Bupati

Sutan Riska Ucapkan Terima Kasih Kepada Tri Rismaharini

30 Mei 2023 | 12.29
HLUN

DPRD Kabupaten Dharmasraya Hadir Dan Meriahkan Puncak Perayaan HLUN dan HUT Tagana

30 Mei 2023 | 12.06
 Kepala SMP Negeri 4 Bukittinggi Edi Kosla (tengah) didampingi para wakilnya,  guru Pembina dan pelatih  tengah foto bersama dengan tiga penari  tari kreasi (Adelia Oktaviani, Nayla Gya Wati dan Amanda Islami Putri dari kelas VII) usai meraih gelar juara 1 FLS2N sekota Bukittingi tahun 2023 Rabu (24/5/2023) lalu . RIDWAN

Tari Badantiang Jamba Rang Bukiktinggi Berbuah Manis, SMPN 4 Bukittinggi Raih Gelar Juara 1 FLS2N 2023

30 Mei 2023 | 10.40
Wali Kota Erman Safar

Bersama Baznas, Pemko Bukittinggi Bantu Biaya Hidup Penyelenggara Jenazah

30 Mei 2023 | 10.24
Kemensos

Kemensos Kucurkan Hampir Rp.24 M untuk Penerima Manfaat HLUN dan Hari Tagana Nasional di Dharmasraya

29 Mei 2023 | 22.20
HLUN

Persiapan Hampir Rampung, Dharmasraya Siap Gelar Puncak Acara HLUN Ke-27

29 Mei 2023 | 19.17

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

 

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Beranda
redaksi@hantaran.co

© 2020 Hantaran - Hantaran Media Digital | Member of Haluan.

  • Berita
    • Peristiwa
    • Politik
    • Padang
    • Ekonomi
    • Nasional
    • Politik
    • Internasional
    • Pendidikan
  • Fokus
    • Data
    • Feature
    • Webtorial
  • Gaya Hidup
    • kesehatan
    • Kuliner
    • Teknologi
    • Wisata
  • SerbaSerbi
    • viral
    • Foto
    • Ramadan
  • Olahraga
    • Gelanggang
  • Sumbar
  • Opini
No Result
View All Result

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version