Berdiri Setahun Lalu, Koperasi Kampuang Sarugo Terima Kucuran Dana Satu Miliar

RAPAT - WR III UM. Sumbar dan Kepala Cabang Bank Syariah Indonesia (BSI) Sudirman 2 Bukittinggi, ketika mengelar pertemuan dengan anggota Koperasi Kampuang Sarugo, Kamis (10/11/2022). YURSIL

BUKITTINGGI,  hantaran.co Anggota Koperasi Kampuang Sarugo dan masyarakat setempat memberikan apresiasi kepada Bank Syariah Indonesia (BSI). Pasalnya, awal bulan Desember mendatang BSI akan mengucurkan dana sebesar Rp1 miliar kepada Koperasi Kampuang Sarugo Jorong Sungai Dadok Nagari Koto Tinggi Kec. Gunuang Omeh, Kab. Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.

Keberhasilan Koperasi Kampuang Sarugo mendapat kepercayaan  dari  BSI untuk menerima dana Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) BSI Maslahat, tidak lepas dari andil Universitas Muhammadyah (UM) Sumbar.

Koperasi yang didirikan sejak setahun lalu itu bergerak dalam bidang perkebunan, Jeruk Siam Gunuang Omeh (Jesigo) diatas lahan seluas 157 hektar dengan jumlah anggota 186 orang.

“Insyah Allah, dana Laznas BSI sebesar Rp1 miliar akan dicairkan awal Desember mendatang kepada Koperasi Kampuang Sarugo,” kata Kepala Cabang Bank Syariah Indonesia (BSI) Sudirman 2 Bukittinggi, Veni Oktasari ketika mengelar pertemuan dengan anggota Koperasi Kampuang Sarugo, Kamis (10/11/2022).

Menurutnya, pengucuran dana Laznas BSI kepada Koperasi Kampuang Sarugo merupakan rekomendasi Wakil Rektor (WR) III UM Sumbar, M. Abdi beberapa waktu lalu.

“Awalnya kita akan memberikan pinjaman dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun setelah dilakukan survey. Perkebunan jeruk Jesigo masyarakat setempat belum layak diberikan pembiayaan. Sebab hasil panen jeruknya sangat kecil kecil,” jelasnya.

Untuk itu tambahnya, Manajemen BSI di Jakarta memutuskan bantuan yang diberikan lebih pas dalam bentuk bantuan Laznas BSI Maslahat (bantuan lepas) kepada Koperasi Kampuang Sarugo.

Kemudian, koperasi menyalurkan dana tersebut kepada anggota untuk meningkatkan hasil panen jeruk. Setelah anggota koperasi panen, bantuan itu harus dikembalikan ke koperasi. Dana tersebut akan bergulir ditengah masyarakat dan nilainya pun bertambah.

Sementara itu, Pembina Koperasi Kampuang Sarugo yang juga menjabat Wakil Rektor III UM. Sumbar, M. Abdi menyambut baik bantuan Laznas BSI. Ia tidak menyangka bantuan uang diberikan sebesar Rp1 miliar.

“Alhamdulillah, proposal kita beberapa waktu lalu disambut baik oleh pimpinan BSI pusat. Koperasi Kampuang Sarugo berdiri bulan Sept tahun lalu,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Koperasi Kampuang Sarugo berdiri atas dasar keprihatinan masyarakat terhadap permasalahan hasil panen jeruk yang tidak menggembirakan.

“Kemudian kami sepakat untuk mendirikan wadah dalam bentuk Koperasi. Satu tahun berdiri banyak kendala dan masalah yang tidak dapat diatasi,” ujarnya.

Hasil rapat antara pengurus dan anggota koperasi, dana sebesar Rp1 miliar tersebut akan dikelola dengan baik bersama anggota. Setiap anggota akan mendapat bantuan berupa pupuk dan racun untuk meningkatkan hasil panen jeruk.

“Koperasi tidak akan memberikan bantuan berupa uang tunai. Tetapi bantuan dalam bentuk barang seperti pupuk dan racun,” ujarnya.

Untuk itu, ia juga telah menjajaki kerjasama dengan perusahaan pupuk Petrokimia dalam hal pengadaan pupuk dan racun tersebut.

Sebelumnya, UM. Sumbar berhasil mengembangkan potensi Kampuang Sarugo sebagai destinasi wisata unggulan. Juara 2 Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2020. Juara 4 pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Juara 1 Apresiasi Pokdarwis tingkat Propinsi Sumatera Barat.

Ia yakin dengan potensi perkebunan jeruk yang dimiliki Koperasi Kampuang Sarugo, anggota koperasi dan masyarakat setempat akan dapat meningkatkan perekonomian.

Menurut Abdi, selama ini masyarakat di Kampuang Sarugo kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Pada hal Nagari Koto Tinggi tersebut mempunyai andil besar dalam perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Yursil/hantaran.co

 

 

 

Exit mobile version