Bupati Hendrajoni Ajak Pengelola Homestay Selalu Terapkan Protokol Kesehatan

Bupati Hendrajoni bersama Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga saat memberikan pemaparan kepada pengelola homestay dalam melayani pengunjung agar selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19 Kamis (10/9/2020). OKIS

PAINAN, hantaran — Sebanyak 40 orang pengelolahomestay di Kabupaten Pesisir Selatan, mendapatkan pelatihan manajemen selama 3 hari, Kamis-Sabtu (10-12/9/2020) di Hotel Hanah Painan.


Pada kesempatan itu, Bupati Hendrajoni mengajak pengelola homestay dalam melayani pengunjung agar selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Tujuannya, agar pengunjung merasa nyaman ketika menginap di homestay tersebut. “Penerapan protokol Covid-19 penting diterapkan di Pessel, agar pengunjung aman dan terhindar dari kemunculan klaster baru,” ujarnya di sela-sela kegiatan tersebut.


Di sisi lain, kata Bupati, pariwisata di daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya pedagang dan pengelola homestay. Bahkan, untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Pessel, pihaknya gencar membangun sejumlah sarana dan prasarana pendukung objek wisata. “Selama empat tahun terakhir, banyak pembangunan yang dilaksanakan di Pessel, baik yang bersumber dari APBD maupun APBN dengan anggaran sekitar 4 triliun,” katanya. 


Hingga kini, sejumlah pembangunan terus digencarkan di daerah itu, baik yang sedang berjalan maupun yang bakal dilaksanakan, seperti Masjid Terapung di Carocok, pembangunan pulau Cingkuak yang bakal di konsep dengan wisata bernuansa Portugis atau Kampung Portugis.
Selain itu, juga bakal dibangun jalan penunjang pariwisata dengan memanfaatkan dana hibah kabupaten untuk pendukung pariwisata sebesar Rp28 miliar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Hadi Susilo, mengatakan, masyarakat harus selalu didorong dan dimotivasi agar bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam mendukung kegiatan pariwisata di daerahnya.


Menurutnya, pemberdayaan masyarakat di kawasan wisata perlu dilakukan, agar perilaku masyarakat seiring dengan perkembangan destinasi wisata kedepannya. “Sekarang ini pemerintah selalu berusaha untuk melengkapi sarana dan prasarana dengan mensinergikan semua lini, termasuk dengan pegiat wisata,” ucapnya. 

Ia menuturkan, pemerintah bersama dinas terkait tak hentinya memberikan edukasi dan pendampingan kepada kelompok masyarakat sebagai pelaku  utama dalam pengelolaan pariwisata. Salah satunya, seperti pembinaan bagi masyarakat pengelola homestay . “Ya, pemberdayaan dan pemahaman tentang pengelolaan homestay perlu diberikan kepada masyarakat. Sehingga kedepan mereka mengetahui jika nantinya rumah mereka diubah menjadi homestay,” katanya.


Pada pelatihan tersebut, juga diberikan pemahaman terkait pengelolaan homestay dan strategis pemasaran dan produknya, pengelolaan makanan yang bersih bergizi sehat dan aman (B2SA), untuk menu makanan di homestay dan pemasaran menggunakan teknologi digital. 
“Motivasi dan dorongan itu dengan cara meningkatkan kualitas lingkungan dan daya tarik wisatawan setempat melalui perwujudan sapta pesona dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam bidang usaha pariwisata dan usaha lainnya,” ujarnya.

Okis/hantaran.co

Exit mobile version