Epyardi juga mengungkapkan, ia menerima laporan adanya insiden antara warga setelah kedatangan Gubernur Sumbar di Koto Anau.
“Laporan kepada saya ada insiden antara warga di Koto Anau. Dan laporan itu ditujukan ke Pemkab. Bagaimana kami tahu, masuk aja tanpa koordinasi. Padahal jelas tugas bupati itu juga menjaga stabilitas keamanan daerahnya,”ucapnya.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Bupati Solok Epyardi Asda mengeluarkan surat edaran. Dalam surat tersebut bupati mengimbau agar perangkat nagari untuk menanyakan kedatangan pihak manapun dan membuat kerumunan untuk mencegah penyebaran virus covid-19.
Selai itu juga untuk memperjelas koordinasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Saya sudah buat surat edaran ke nagari-nagari. Untuk mempehatikan wilayahnya. Siapa pun yang datang harus koordinasi terlebih dahulu. Jangan merasa seperti raja saja. Kita sesama pemerintah mesti tahu komunikasi,”ujarnya.
Epyardi juga menyorot buruknya koordinasi Pemprov Sumbar dengan kepala daerah. Hal ini terlihat ketika terjadi bencana gempa di Pasaman. Gubernur Sumbar berjalan sendiri tanpa mengkoordinasikan kepala daerah lainnya.
Sehingga pada saat itu ia berinisiatif mengkoordinasikan sejumlah kepada daerah untuk membantu Pasaman.
“Kan seharusnya gubernur menkoordinasikan ke kepada daerah untuk bergerak. Tapi nyatanya ada yang berjalan sendiri-sendiri,”katanya.
Dari sejumlah kejadian tersebut Bupati Solok menilai adanya niat tidak baik kepada Pemkab Solok.Mulai dari pariwisata, hingga komunikasi dan koordinasi yang tidak melibatkan daerah.
“Dugaan kami ada niat busuk dan buruk agar Kabupaten Solok ini tetap terpuruk dan terbelakang,”tutur Epyardi.
Selain itu Epyardi juga mempertanyakan niat Kadis Kominfo Sumbar yang menyatakan di sejumlah media terkait ketidakhadiran Pemkab Solok di rapat koordinasi di Mentawai.
“Apa kapasitas mu bung? Apakah ini pernyataan dari gubernur, atau hanya si Jasman Rizal itu saja?? Kalau benar itu dari gubernur sangat disayangkan sekali. Kan seharusnya bisa gubernur menanyakan langsung ke saya selaku bupati. Jadi apa maksudnya menyampaikannya ke media tanpa konfirmasi ke Pemkab dulu. Jangan bikin gaduh,”ucapnya.
Jasman Rizal saat dikonfirmasi mengatakan, pada saat acara di Mentawai ada penyerahan dari gubernur tetapi pihak dari Pemkab tidak hadir.
“Saat dikonfirmasi tidak ada yang hadir, jadi ya kecewalah kita. Itu aja,”tuturnya.
Terkait dengan tidak dikonfirmasinya kehadiran Pemkab Solok diacara tersebut, Jasman justru mengatakan Pemkab Solok yang harus mengkonfirmasi.
“Undangan sudah dikirim, kok konfirmasi. Malahan sudah ditanya ke kepala biro pemerintahan. Saya sebagai jubir tentu mengatakan apa adanya,”katanya.
Komentar