BUKITTINGGI, hantaran.co – Pemko Bukittinggi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sangat mendukung pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional Payakumbuh oleh pemerintah pusat melalui skema pembiayaan pinjaman.
Kepala DLH Kota Bukittinggi Aldi Asnur mengatakan, perencanaan awal pembangunan TPA Regional Payakumbuh tersebut untuk kapasitas 400 ribu ton sampah. Namun dalam perkembangannya, TPA tersebut saat ini telah over kapasitas sebesar 1,2 juta ton sampah.
Untuk mengatasi hal tersebut kata Aldiasnur, Pemprov Sumbar bersama dengan Pemko Bukittinggi, Pemkab. Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh dan Kab. Agam sepakat membangun Sanitari Landfill dengan anggaran Rp35 miliar.
Disepakati sharing pembiayaan dari Pemprov Sumbar sebesar 50 persen melalui APBD provinsi sedangkan 50 persen lagi pembiayaan ditanggung Pemerintah Daerah, Kab. Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Kab. Agam dan Bukittinggi. Disepakati juga saat itu pembiayaan dari Pemko Bukittinggi sebesar Rp8 miliar.
“Ternyata dalam perkembangannya pembangunan Sanitari Landfill itu diambil alih oleh pemerintah pusat melalui dana pinjaman. Kita sangat mendukung itu. Insyah Allah tahun depan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPSP) dan Sanitari Landfill di mulai dan pada akhir tahunnya sudah dapat dimanfaatkan,” ujar Aldiasnur kepada Haluan, Sabtu (2/9).
Menurut Aldiasnur, saat ini volume sampah masyarakat Kota Bukittinggi sekitar 115 ton perhari. 100 ton dari sampah tersebut dikirim ke regional Payakumbuh. Sedangkan sisanya sekitar 15 ton disortir oleh para pemulung di Bukittinggi.
“Jadi setiap harinya kita mengirim sekitar 100 ton sampah ke TPA Regional Payakumbuh. Sedangkan 15 tonnya di sortir oleh pemulung di sini,” jelas Aldiasnur mantan Kepala Satpol PP Bukittinggi.
Wtz/hantaran.co
Komentar