BUKITTINGGI, hantaran.co – Dosen Program Studi (Prodi) D III Kebidanan Kota Bukittinggi Poltekkes Kemenkes Padang, melakukan Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Kamis (12/10).
Dalam pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Hj. Lili Dariani SKM, M.Kes, dengan anggota Yosi Sefrina SST, M.Keb, Fitrina Bachtar, SST, M.Keb, dan mahasiswa, berhasil membentuk kelompok Cegah Stunting Masyarakat Padang Laweh (Centing Mapala).
Ketua Pengabdian Masyarakat Hj. Lili Dariani mengatakan, pengabdian masyarakat yang dilaksanakan mengambil tema pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan dan pelatihan kelompok Cegah Stunting (Centing) dalam upaya percepatan penurunan stunting di Nagari Padang Laweh Sungai Pua.
“Didalam Tri Darma Perguruan Tinggi ada 3 tugas pokok dosen yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Jadi kegiatan ini adalah merupakan salah satu tugas pokok dosen dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Lili Dariani.
Dikatakan, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah penjajakan ke lokasi tujuan dan pemilihan peserta. Karena nagari ini terdiri dari 4 jorong, maka dipilih 3 orang perwakilan dari masing masing jorong dan 3 orang dari perangkat nagari.
Tahap kedua dilakukan pelatihan dengan materi tentang stunting dan upaya pencegahannya, serta materi tentang pemberdayaan masyarakat yang dalam hal ini adalah pembentukan kelompok cegah stunting. Tahap ketiga dilakukan monitoring dan evaluasi.
Menurut Lili, dipilihnya Nagari Padang Laweh sebagai lokasi pengabdian karena daerah ini adalah salah satu nagari Locus Stunting di Agam. Locus Stunting adalah lokasi khusus untuk penanganan kasus stunting.
“Disamping itu, belum adanya terbentuk kelompok Cegah Stunting (Centing) di Nagari Padang Laweh wilayah kerja Puskesmas Sungai Pua” kata Lili Dariani.
Dari hasil pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan itu imbuhnya, maka telah terbentuk kelompok Centing sebanyak 16 orang, dan disepakati dengan nama Kelompok Cegah Stunting Masyarakat Padang Laweh (Centing Mapala).
Kelompok Centing ini dilantik langsung oleh Camat Sungai Pua yang diwakili Sekcam Yusniati, dan disaksikan oleh Pimpinan Puskesmas Sungai Pua yang diwakili oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas.
“Kita berharap dengan telah terbentuknya kelompok Centing Mapala ini, usaha pencegahan stunting di nagari ini dapat lebih optimal dengan memberdayakan SDM yg ada di masyarakat, terutama generasi muda,” harapnya.
Dalam pengabdian masyarakat ini ulasnya, selain terbentuknya Centing Mapala, juga terdapat peningkatan pengetahuan tentang stunting pada kelompok remaja. Pembentukan kelompok Centing ini merupakan bentuk upaya masyarakat dalam pencegahan stunting pada Balita.
Lebih lanjut ia menjelaskan, stunting atau balita pendek merupakan suatu kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak balita karena kekurangan gizi kronis, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kondisi stunting umumnya disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan status kesehatan dalam waktu yang cukup lama, kurangnya akses sanitasi dan air bersih sehingga timbul infeksi yang terjadi secara berulang, serta pola asuh tidak memadai, terutama pada periode 1000 HPK.
“Pencegahan stunting perlu untuk dilakukan sedini mungkin. Semakin dini kita mencegahnya, maka akan semakin baik hasilnya. Perlu perubahan perilaku, karena cegah stunting itu penting,” ucapnya.
Menurut Lili, apabila stunting tidak dicegah dan ditangani secara tepat, maka stunting dapat memberikan dampak negatif pada kualitas sumber daya manusia. Dampak jangka pendeknya seperti dapat menyebabkan terhambatnya tumbuh kembang anak, pertumbuhan otak terganggu, timbul gangguan kognitif dan motorik anak, gangguan metabolisme, serta ukuran fisik tubuh anak tidak berkembang secara optimal sesuai dengan umurnya.
Sedangkan dampak jangka panjangnya adalah, stunting dapat menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual anak yang berdampak pada menurunnya konsentrasi belajar anak, dan anak kesulitan memahami materi yang disampaikan di sekolah.
“Dengan kejadian itu dapat berpengaruh pada prestasi belajar dan produktivitasnya ketika dewasa. Kemudian menurunnya imunitas/kekebalan tubuh, serta munculnya risiko mengalami penyakit degeneratif ketika dewasa,” ujar Lili Dariani.
Sebelumnya, kegiatan pengabdian masyarakat dibuka oleh Camat Sungai Pua yang diwakili Sekretaris Camat Yusniarti, dan dihadiri Wali Nagari Padang Laweh Hendry, Pimpinan Puskesmas Sungai Pua yang diwakili oleh Kepala Tata Usaha Vira Ningsih, dan bidan desa Rahma Dewi.
Gatot/hantaran.co
Komentar