Gaet Wisatawan, Kota Pariaman Siapkan 1000 Pasukan Medsos

tabuik piaman top 100

Pesta Tabuik Kota Pariaman. Dok Hantaran.co

PADANG, Hantaran.co–Gaet wisatawan di masa pandemi, Kota Pariaman memakai strategi Terstruktur, Sitematis, dan Masif (TSM) di media sosial (Medsos). Bahkan menyiapkan 1000 pasukan medsos.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadis Parbud) Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono yang menjadi narasumber pada diskusi tiga belasan yang digelar oleh Jaringan Pemred Sumbar (JPS) dengan tema “Strategi Booming Pariwisata Sumbar di Masa Pandemi”, bertempat di Auditorium Gubernuran Sumbar, Kota Padang, Sabtu (13/2).

Dwi Marhen Yono yang mewakili Genius Umar, mengatakan bahwa pariwisata itu adalah bisnis kebahagiaan.

“Bagaimana pariwisata yang kami tawarkan dapat menciptakan kebahagiaan untuk wisatawan. Dan di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kami mesti melakukan Cleanliness, Safety, Health, dan Environment Suistanibility (CSHE), di seluruh tempat wisata dan tempat usaha,” ujarnya.

“Salah satu strategi untuk booming pariwisata Sumatera Barat dimasa pandemi Covid-19 saat ini, adalah dengan membuat promosi yang menarik dan kreatif yang dikelola secara TSM (Terstruktur Sistematis dan Masif) di media sosial, dimana kami ikut sertakan para milenial untuk menjadi 1.000 pasukan medsos yang akan memposting semua hal yang berhubungan dengan pariwisata yang ada di Kota Pariaman,” ucapnya menambahkan.

Putra asli Banyuwangi, Jawa Timur ini juga menyebut bahwa paradigma wisata yang baru, bukan hanya pariwisata yang instragrammable saja, tapi pariwisata yang aman dan sehat.

“Pengunjung dan wisatawan yang datang, bukan karena destinasinya bagus saja, tetapi juga destinasi yang aman akan Covid-19, sehingga mereka menjadi aman, dan nyaman untuk berkunjung,” tuturnya.

“Kita di Pariwisata ini juga jangan baperan, dimana ketika kita dikritik, kita marah, kita harus menjadikan kritik dan cimeeh itu menjadi vitamin bagi kita untuk membangun pariwisata,” ulasnya lebih lanjut.

Dijelaskannya Kota Pariaman telah meluncurkan 45 event sepanjang tahun 2021.

“Dimana kami berharap event yang kami lakukan nantinya akan mengandung 3 C, yaitu : Creatif atau event, Comersil value atau ‘pitih masuk’, dan Comunication value atau pemberitaan yang baik,”katanya.

Marhen berharap kedepan sinergi dan kolaborasi antar daerah Kabupaten dan Kota yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi, dalam meramu kebijakan dapat saling berhubungan antar 19 Kabupaten/Kota, sehingga kita dapat mempercepat kemajuan Pariwisata Sumbar yang saat ini melambat dikarenakan pandemi Covid-19, ulasnya.

Penasehat JPS, Leonardy Harmainy yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, mengatakan bahwa Pariwisata Sumbar tidak bisa dibandingkan dengan Pariwisata yang ada di Bali.

“Kita masih perlu banyak berbenah, dan campur tangan pemerintah dibutuhkan untuk itu, sehingga pariwisata kita nantinya sesuai dengan adat dan budaya kita di Minagkabau,” tuturnya.

“Kesehatan penting, ekonomi harus terus hidup, jangan jadikan Pandemi ini menjadikan orang tidak bisa makan, karena banyak sektor yang bergantung hidupnya dari bisnis Pariwisata. Kedepan agar Pariwisata Sumbar bisa lebih terintegrasi lagi, sehingga seluruh daerah dapat terlibat dan terimbas,” tuturnya menambahkan.

Dalam acara yang diadakan JPS itu menghadirkan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial, Pakar Pariwisata Sari Lenggogeni, Ketua ASITA Sumbar Ian Hanafiah, mantan Kepala Bappeda Mentawai, Naslindo Sirait, serta Praktisi Pariwisata, M. Zuhrizul sebagai narasumber, dimana acara ini dan dimoderatori oleh Adrian Tuswandi, dan dihadiri oleh Pembina JPS, HM. Nurnas, serta seluruh anggota JPS.

(Hantaran.co)

Exit mobile version