Gempa Magnitudo 4,9 di Air Haji Pessel, Ruang Workshop SMK Teknologi Al Anhar Bayang Roboh

PESSEL, hantaran.co – Gempa berkekuatan 4,9 skala richter (SR) yang terjadi pada Sabtu (25/6/2022) pukul 01.56.34 WIB, 60 km Barat Laut Air Haji, Kecamatan Linggosaribaganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, ternyata mengakibatkan satu ruangan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknologi Al Anhar Bayang ambruk.

“Benar, gempa tersebut mengakibatkan satu ruangan yang digunakan untuk ruang praktik siswa (workshop) roboh. Beruntung dalam kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun kerugian yang ditaksir mencapai Rp100 juta,” ujar Kepala SMK Teknologi Al Anhar Bayang, Hajral Aswat pada wartawan di Painan.

Hajral menyebut, akibat robohnya ruang workshop di sekolah tersebut mengakibatkan minimnya ruang belajar, sehingga tidak memungkinkan pihak sekolah melakukan pemindahan pada ruang lainnya.

“Sebab ruangan yang ada saat ini hanya cukup untuk belajar siswa saja, kondisinya juga sudah retak-retak. Bahkan kami kuatir bila terjadi gempa susulan, ruangan lainnya turut roboh,” ucapnya lagi.

Menurutnya, dengan segala keterbatasan keuangan sekolah saat ini, sangat tidak memungkinkan untuk melakukan perbaikan dalam waktu dekat.

“Saat ini sekolah kami memiliki siswa sebanyak 90 orang, dan menggratiskan semua biaya. Baik biaya pendaftaran, maupun sumbangan komite atau uang pembangunan. Dari itu, besar harapan kami dari pemerintah agar ruangan yang roboh ini bisa dibangun kembali,” katanya.

Terkait kondisi tersebut, Hajral berharap agar sekolah yang sebagian besar siswanya berasal dari keluarga kurang mampu itu, tetap bisa melaksanakan program wajib belajar (Wajar) 12 tahun di daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu.

Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Doni Gusrizal, mengatakan, bahwa gempa yang terjadi pada 1.86 lintang selatan (LS), 100.36 bujur timur (BT) 60 kilometer barat laut Air Haji dengan kedalaman 24 kilometer itu, memang cukup kuat dirasakan di daerah itu.

“Ya, gempa dengan kekuatan 4,9 SR itu guncangannya memang terasa cukup kuat. Bahkan sebagian dari warga banyak yang berhamburan keluar rumah karena takut gempa susulan,” katanya.

Kendati demikian, kata Doni, belum ada laporan kerusakan atau kerugian dari warga akibat gempa tersebut ke BPBD Pessel, termasuk juga kerusakan bangunan yang terjadi di SMK Teknologi Al Anhar Bayang.

“Petugas kami sekarang masih melakukan pendataan kerusakan di lapangan. Sekarang masih menunggu laporan dari masyarakat melalui camat dan pihak nagari terkait kerusakan akibat gempa tadi malam. Dan dalam peristiwa ini belum ada laporan korban jiwa,” ujarnya.

Doni mengimbau, agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan akan adanya gempa susulan. Ia menyebut, Pessel memang rawan terhadap bencana gempa yang memiliki potensi tsunami sebagaimana prediksi para ahli.

“Jika terjadi gempa susulan, masyarakat diminta untuk segera menyelamatkan diri dengan cara keluar dari rumah atau menghindari sejumlah bangunan agar terhindar dari benda yang menimpa. Jika guncangan semakin kuat, maka segera menjauh dari pinggir laut, atau mencari tempat ketinggian untuk menghindari ancaman tsunami,” tuturnya.

hantaran/*

Exit mobile version