Hadir di Tengah Masyarakat, Anggota DPR Nevi Zuairina Serap Aspirasi

nevi zuairina serap aspirasi

Anggota DPR RI Nevi Zuairina saat serap aspirasi masyarakat di salah satu nagari di Sumbar

PADANG, hantaran.co–Anggota komisi VI DPR RI Nevi Zuairina yang berasal dari Sumatera Barat kembali bertemu dengan masyarakat dengan berbagai kegiatan dan programnya. Sebagai wakil rakyat, ia harus hadir di tengah masyarakat untuk menyerap aspirasi.

Nevi mengatakan, dengan berdialog dengan berbagai lembaga yang menjadi fokus perhatiannya dalam memperjuangkan kebutuhan masyarakat, akan membawa fakta sebenarnya sehingga berdialektika di ruang persidangan akan lebih mudah ketika rapat dengan pemerintah.

“Alhamdulillah bertemu dengan masyarakat. Bertemu pegiat penghafal alquran dapat meningkatkan ketaqwaan. Bertemu dengan komunitas petani akan menjadi penambah keyakinan akan perjuangan akan mewujudkan kemandirian pangan. Sedangkan bertemu dengan para pelaku UMKM akan meningkatkan keyakinan bahwa sektor ekonomi kerakyatan merupakan penyangga utama perekonomian negara”, tutur Nevi.

Tak hanya itu, ia juga berbagi sembako untuk masyarakat ke sejumlah daerah salah satunya di Pasaman.

Ada di tiga titik di Kabupaten Pasaman. Tiga titik itu di antaranya masyarakat daliak Lubuk Sikaping Pasaman, masyarakat Sariak Panti Pasaman dan masyarakat rambahan baru Rao Selatan Pasaman.

“Alhamdulillah aktivitas kami di daerah pemilihan tidak hanya di bulan ramadhan saja. Dapat diteruskan terus menerus inshaAllah sampai iduladha. Dan akan terus berlanjut sekaligus menjalankan tugas kedaerahan dalam menyapa konstituen di daerah pemilihan,”tutur Nevi.

Masyarakat Kabupaten Pasaman yang telah ditemui Nevi sebagai anggota DPR RI yang tidak pernah lelah menyapa masyarakat Sumbar II.

Selain itu Nevi juga menyorot soal minyak goreng. Ia berpendapat sangat menyayangkan ketika subsidi minyak goreng curah dihilangkan. Kebijakan pemerintah mencabut subsidi minyak goreng curah, mengakibatkan masyarakat menengah bawah dan pelaku usaha kecil bergejolak karena mereka masih sangat membutuhkan subsidi minyak goreng.

Nevi sangat menyadari bahwa tidak mungkin seluruh konsumen curah dicover oleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) migor, oleh karena itu ketepatan penyampaian subsidi inilah yang menjadi tantangan berat.

“Melepas migor subsidi ke mekanisme DMO hanya akan mengulangi kesalahan yang sama, dimana harga akan semakin mahal”, kritisnya.

Ia menyebut, bahwa persoalan komoditas pangan ini bukan hanya minyak goreng. Hanya saja yang sangat mencolok adalah minyak goreng yang mahal sudah sekian lama. Hampir satu tahun tanpa ada penyelesaian. Hal yang menjadi keanehan terkait minyak goreng ini karena Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia, tapi rakyatnya menghadapi harga minyak goreng mahal.

(Rel/Hantaran.co)

Exit mobile version