Ikut Jadi Pengawas Partisipatif, Generasi Muda Penentu Pilkada Berintegritas

Puluhan Peserta Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bersama Pemilih Pemula yang digelar oleh Bawaslu Kota Padang, menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum menerima paparan materi dari para Komisioner Bawaslu Kota Padang, Sabtu (29/8/2020). JULI ISHAQ

PADANG, hantaran.co — Generasi muda yang masuk dalam kategori pemula pada pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) 9 Desember 2020 nanti, akan berperan penting untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas. Selain peran dalam menyalurkan hak pilih untuk kali pertama, generasi muda juga bisa ikut menerapkan pengawasan partisipatif di lingkungan masing-masing.

Hal itu disampaikan Anggota Bawaslu Kota Padang Bahrul Anwar, saat menjadi pemateri bersama Ketua dan Anggota Bawaslu Kota Padang lainnya, dalam agenda Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bersama Pemilih Pemula, bertempat di salah satu hotel di Kota Padang, Sabtu (29/8/2020) yang dihadiri puluhan pelajar utusan sejumlah sekolah di Kota Padang.

“Tahapan pilkada serentak sudah di tahap pendataan pemilih. Pengawasan partisipatif sudah bisa rekan-rekan lakukan. Misalnya, mendatangi kantor lurah setempat. Bertanya siapa petugas pengawas pemilu tingkat kelurahan. Lalu mengecek apakah anda sudah terdata sebagai pemilih atau belum. Itu termasuk pengawasan partisipatif,” kata Bahrul.

Selain itu, Bahrul juga menyatakan bahwa pemilih pemula juga dapat berpartisipasi dalam bentuk pengawasan lainnya seperti, terdatanya orang yang telah meninggal dunia di dalam keluarga atau tetangga terdekat ke dalam daftar pemilih, serta pengawasan atas pelanggaran dalam setiap tahapan lainnya.

“Adanya data yang ganda atau data pemilih yang telah meninggal dunia, bagi Bawaslu merupakan kerawanan dalam terjadinya pelanggaran. Oleh karena itu pengawasan partisipasi dari pemilih pemula akan sangat membantu terwujudnya Pemilu yang berintegritas,” katanya lagi.

Sementara itu dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Kota Padang Dori Putra menyebutkan, Kota Padang sendiri akan terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada tingkat provinsi. Di mana, telah terdata ribuan jumlah pemilih pemula di Kota Padang yang berhak memilih calon gubernur dan wakil gubernurnya sendiri pada 9 Desember 2020 nanti.

“Bawaslu tentu berharap agar rekan-rekan pemilih pemula menjadi pemilih cerdas dan rasional. Generasi yang biasa mencari tahu, membaca, dan memahami visi misi serta program kerja kandidat,” kata Dori Putra.

Dori menyebutkan, pemilih pemula merupakan pemilih yang belum terkontaminasi dengan politik, sehingga status itu pun menjadikan posisi pemilih pemula cukup rentan melakukan atau diajak untuk melakukan pelanggaran. Terutama mereka yang tidak memiliki bekal pengetahuan terkait yang cukup terkait undang-undang dan hukum kepemiluan.

“Kami di Bawaslu berupaya memberikan dan asupan pemahaman terkait aturan-aturan dalam pelaksanaan Pilkada tersebut. Kami terus sosialisasi kepada pelajar dan mahasiswa untuk ikut menjadi pengawas partisipatif. Dengan harapan bisa membantu mewujudkan Pemilu yang berintegritas. Pilkada yang berintegritas,” kata Dori lagi.

Ikut memberikan materi dalam sosialisasi kali ini, Anggota Bawaslu Kota Padang lainnya seperti, Firdaus Yusri, Yunasti Helmy, dan Yudi Evanturil. Sementara itu, Koordinator Sekretariat Bawaslu Kota Padang Hengky Eka Putra menyebutkan, dengan digelarnya sosialisasi ini, diharapkan para peserta menyadari perannya dalam proses pemilihan. “Baik sebagai pemilih, sekaligus sebagai pengawas partisipatif,” ucapnya.

Ishaq/hantaran.co

Exit mobile version