PADANG, hantaran.co — Kelanjutan pembangunan Jalan Kambang-Muara Labuh (Kambura) yang terganjal status Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) mendapat perhatian serius Anggota DPRD Sumbar, Imral Adenansi, untuk diperjuangkan ke pemerintah pusat.
Putra daerah Pesisir Selatan (Pessel) asal Daerah Pemilihan (Dapil) 8 ini mengatakan, realisasi pembangunan Jalan Kambang-Muara Labuh sangat dibutuhkan, untuk mengangkat perekenomian dua daerah, yaitunya Kabupaten Solok Selatan (Solsel) dan Pesisir Selatan (Pessel).
Imral menuturkan, jika jalan ini bisa tembus, jarak tempuh dua daerah terkait akan lebih pendek, sehingga bisa mempersingkat waktu perjalanan.
“Kalau ini tembus, Kambang-Muaro Labuh yang biasanya butuh waktu tujuh jam, bisa jadi dua jam, sangat efektif sekali. Sebab itu, kita komitmen memperjuangkan ini ke pusat,” ujar Imral saat berbincang dengan Haluan, di ruangan kerjanya, Jumat (19/2/2021).
Bicara tentang sejarah, imbuhnya, Jalan Kambang- Muara Labuh ini adalah jalan yang sudah ada sejak lama, namun hingga sekarang pembangunannya tak bisa berjalan, karena status TNKS sebagai hutan konservasi, dan paru-parunya dunia. “Meski demikian ini akan tetap kita coba ke pusat, dengan menawarkan beberapa opsi,” katanya.
Politisi PPP itu menyebut, salah satu opsi yang ia tawarkan agar pembangunan jalan Kambang-Muara Labuh bisa segera terealisasi adalah, dengan menggunakan sistem underpass (jalur lalu lintas yang berbentuk terowongan yang dibangun di bawah tanah).
“Kita tawarkan opsi bikin terowongan, nanti hasil galiannya bisa direklamasi ke pantai Kambang atau Surantih, bisa jadi lahan, mudah-mudahan bisa juga bikin pelabuhan di sana,” ucapnya menutup.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Sumbar Mario Syah Johan juga berharap, pemerintah pusat memberi izin untuk kelanjutan pembangunan Jalan Kambang- Muara Labuh.
Disampaikan Mario, jalan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat Solok Selatan dan Pesisir Selatan karena satu-satunya jalan yang bisa dipakai untuk jalur evakuasi tsunami.
“Seandainya terjadi tsunami di Pessel, itu yang bisa dipakai,” ujar Mario kepada Haluan belum lama ini.
Selain sangat dibutuhkan untuk lalu lintas barang dan orang, dan sebagai jalur evakuasi tsunami, menurut putra daerah Solok Selatan tersebut, dibukanya jalan Kambang-Muara Labuh juga akan bermanfaat mendukung sektor pariwisata pada dua daerah terkait, yaitunya di Kabupaten Solok Selatan dan Pessel.
“Kata Pak Presiden, infrastruktur jalan untuk pariwisata kan diprioritaskan, sedangkan di Pessel ada Pulau Mandeh, kemudian di Solok Selatan ada Seribu Rumah Gadang, dua-duanya sudah diakui sebagai destinasi wisata di tingkat internasional. Jadi, mohon untuk Pak Presiden ini diberikan izin, melalui kajian oleh Balitbang tentunya,” ujar politisi Gerindra tersebut. (*)
Leni/hantaran.co
Komentar